SERAMBINEWS.COM - Dunia masih menghadapi pandemi yang belum usai. Penggunaan masker sebagai upaya pencegahan dari virus ternyata ikut berdampak bagi Bumi.
Penggunaan plastik sebagai APD untuk melindungi dari Covid-19 juga berdampak pada alam. Termasuk masker, satung tangan, pelindung wajah.
Kelengkapan yang dipergunakan sehingga menambah tekanan bagi lingkungan dengan meningkatnya penggunaan plastik.
Melansir dari India Times, meningkatnya penggunaan masker wajah dan sarung tangan untuk mencegah penyebaran virus Corona menambah penggunaan plastik, sehingga menjadi masalah baru bagi lingkungan.
Akibatnya, para pecinta lingkungan menyatakan keprihatinannya karena meningkatnya penggunaan produk plastik.
Penggunaan bahan-bahan pencegahan virus seperti hand sanitizer dan alat lainnya, para pecinta lingkungan mempertanyakan bagaimana plastik tersebut setelah dipakai.
• Viral Medsos - Jadikan Tabung Gas seperti Barbel, Wanita Ini Mengaku Sering Diejek Gendut
Sebuah LSM lingkungan Prancis, Opération Mer Propre (Operation Clean Sea), telah menegur karena tumpukan sampah jenis baru, akibat wabah ini sehingga plastik menumpuk, lapor Euro News seperti dikutip India Times.
Joffrey Peltier pendiri kelompok LSM lingkungan Prancis, sudah ketiga kalinya membersihkan laut, namun sampah tersebut tidak habis-habis.
“Ketiga kalinya dalam seminggu kita telah membersihkan daerah ini dan masih ada,” jelasnya.
Menyelam dekat resor Antibes di Riviera Prancis untuk membersihkan sampah, LSM menemukan masker dan sarung tangan berserakan di dasar laut Mediterania bersama sampah lainnya seperti gelas kosong dan kaleng bir.
Opération Mer Propre meminta untuk berperilaku bertanggung jawab dan berhenti membuang sampah sembarangan di jalan.
Ia juga memohon untuk beralih dari masker sekali pakai, sarung tangan plastik, dan wadah untuk mengurangi sampah plastik.
Pendiri LSM Laurent Lombard, memposting video di Facebook dengan tulisan
“Apakah Anda ingin berenang dengan COVID-19 musim panas ini?”
• Viral Fotografer dapat Job di Areal Pemakaman, Warganet sebut Pesanan Makhluk Halus jenis Bunian
Dia melanjutkan untuk memperingatkan.
"Lebih banyak masker daripada ubur-ubur di perairan Mediterania."
Jika limbah tidak dibuang dengan benar, dibuang di jalan atau trotoar, biasanya akan jatuh ke selokan, bercampur dengan air hujan dan mengalir ke sungai atau laut.
"Yang diperlukan hanyalah sedikit angin atau hujan dan semuanya berakhir langsung ke laut," LSM menjelaskan.
Menurut NOAA, plastik mendatangkan malapetaka pada ekosistem laut.
Ketika plastik berputar-putar di dalam air, banyak yang terurai menjadi potongan-potongan kecil, yang disebut mikro-plastik.
The Ocean Conservancy menemukan bahwa banyak spesies ikan mengonsumsi puing-puing plastik.
Mengacaukan makanan aslinya dan memperkirakan bahwa setidaknya 600 spesies satwa liar terancam punah.
• Viral Medsos - Dikira Bantal Kesehatan, Wanita Ini Malah Beli Bantal Bercinta Untuk Ibunya
Ini juga akan menimbulkan masalah besar di India.
Menurut sebuah laporan TOI, di India, pandemi COVID-19 telah menimbulkan tantangan unik di mana mereka harus berurusan dengan sejumlah besar limbah biomedis dan plastik.
Dalam skenario ini, pembuangan sangat penting mengingat ancaman penyebaran virus bisa terjadi di mana saja.
Sebuah penelitian pada bulan April menemukan bahwa virus dapat hidup hingga 24 jam di atas kertas, karton, dan kain, dibandingkan dengan 72 jam pada plastik dan permukaan keras.
Dewan Kontrol Polusi Pusat (CPCB) pada bulan April mengeluarkan pedoman terperinci tentang penanganan limbah COVID-19 dan juga meluncurkan Aplikasi untuk melacak pengumpulan dan pembuangan limbah yang sama.
Pedoman CPCB memiliki ketentuan khusus tentang cara mengumpulkan dan membuang masker APD dan N95 bekas.
CPCB juga meminta departemen kesehatan dari semua negara bagian untuk menyediakan APD yang memadai termasuk masker tiga lapis, APD tahan percikan, sarung tangan karet dan kacamata keselamatan untuk para pekerja di CBWTF (Fasilitas Pengolahan Limbah Biomedis Umum).
APD ini harus dikenakan sepanjang waktu pengumpulan limbah dari pusat karantina / rumah atau pusat pengendapan limbah. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Christiano Ronaldo Kantongi Rp 743 Miliar dari Instagram Setahun, Punya 200 Juta Followers
• Sempat Cedera, Lionel Messi Kini dalam Kondisi Fit, Siap Tempur saat Bacelona Lawan Real Mallorca
• Ribuan Hektare Padi Terancam Kekeringan Akibat Irigasi Jebol