Abimbola mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung.
Demi kehormatan
Sementara itu, kasus kekerasan dengan alasan menjaga kehormatan keluarga juga kerap terjadi di negara-negara Asia Selatan.
Pada 27 Juni 2020, National Highway dan Motorway Police menemukan mayat seorang wanita yang telah dimutilasi dengan sadis.
Polisi menemukan mayat wanita itu di dekat jalan bebas hambatan Indus, Pakistan.
Tim forensik dari kepolisian setempat berhasil mengidentifikasi mayat atas nama Waziran yang bermukim di desa Wadda Chachar.
• Miris! Bocah 14 Tahun Jadi Korban Pencabulan Saat Menjalani Pemulihan di Rumah Aman Pemerintah
• Bocah 11 Tahun Tewas Tertembak di Kepala, Kakek Korban Sangat Sedih: Dia Anak yang Baik
Melansir dari Daily Mail, Selasa (7/7/2020), diyakini korban, Waziran, telah dilempari batu dan berulang kali dipukul dengan balok kayu di distrik Jamshoro.
Polisi menungkapkan kematiannya sebagai pembunuhan demi kehormatan.
Kantor polisi Sindh mengatakan bahwa ayah wanita itu, Gurl Muhammed awalnya bersaksi bahwa kematiannya adalah kecelakaan.
Kamudian, ia menarik kembali pernyataannya dan menuduh putrinya itu telah dibunuh oleh suaminya, Allah Baksh dan abang iparnya, Kareem.
Laporan media Pakistan Today, kepolisan Sindh pada hari Minggu (5/7/2020) berhasil menangkap dua tersangka yang tak lain adalah suaminya dan abang iparnya sendiri.
Kedua pria itu kini telah ditahan oleh pihak kepolisian.
• Kasus Kakek Cabuli Bocah, Penyidik Minta Keterangan Saksi Ahli
• Kejadian Nyata, Bocah Ini Kesakitan Usai Mimpi Aneh, Ibu Kaget Temukan Kelamin Anaknya Tersunat
Dalam sebuah pernyataan, Allah Baksh menuduh bahwa keluarga Waziran yang bertanggung jawab atas rajam karena mereka tidak menyetujui keputusan Waziran untuk menikah dengannya.
Tampak dalam sebuah rekaman yang dibagikan oleh akun Twitter Ayaz Latif Palijo, ayah korban menangis di sisi kuburan Waziran.
Dalam video itu, tampaknya ia meminta keadilan atas perlakukan yang kerji terhadap putrinya itu.
Tim investigasi gabungan masih terus menyelidiki insiden ini. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)