Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kapolres Aceh Singkil, AKBP Mike Hardy Wirapraja melalui Kapolsek Singkil, Iptu Astani mengatakan, Kapal Motor (KM) Inka Mina diduga kuat dibakar.
Kapal yang terbakar tersebut posisinya terdampar tiga tahun lalu di sekitar 100 meter dari pinggir laut dekat muara Sungai Singkil.
"Diduga dibakar," kata Iptu Astani kepada Serambinews.com pada Selasa (4/8/2020) sore.
Namun begitu, lanjut Kapolsek, untuk memastikan dugaan itu pihaknya masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
Ia menerangkan, Berdasarkan pantauan sulit diterima nalar jika kapal yang sudah bertahun-tahun tidak bergerak bisa terbakar sendiri.
• KM Inka Mina Diduga Dibakar OTK di Aceh Singkil, Terdampar Sekitar Tiga Tahun Lalu
• BREAKING NEWS: KM Inka Mina Milik Pemkab Aceh Singkil Diduga Dibakar OTK
• Jaksa Tahan ASN Subulussalam, Begini Perjalanan Kasus Proyek Fiktif DPUPR Subulussalam
Apalagi lokasi keberadaan KM Inka Mina jauh dari permukiman penduduk dan tidak ada bekas pembakaran.
"Justru di lokasi terlihat bekas pohon cemara baru saja ditebang menandakan sebelum terbakar ada orang datang," ulasnya.
Kemudian di dekat dengan bagian depan kapal terdapat juga tumpukan tutup fiber yang diturunkan dari kapal. Titik api awal mula kebakaran diduga berasal dari bagian belakang tempat ruang mesin berada.
Seperti diketahui, asap dari kebakaran KM Inka Mina membubung tinggi ke angkasa, hingga terlihat jelas dari dekat Pelabuhan Jembatan Tinggi Pulo Sarok. Warganet pun segera menyebarkannya melalui rekaman jarak jauh.
Untuk memastikan kebakaran, Serambinews.com bersama personel Polsek Singkil menuju lokasi menggunakan speedboat.
• Rekaman CCTV Wanita Masukkan Masker ke Dalam Celana, Lalu Diletakkan Lagi di Atas Meja
• Demi Keluarkan Putranya dari Penjara Seumur Hidup, Ibu Nekat Gali Terowongan Bawah Tanah Sendirian
• Tiga Balon Udara Jatuh Menghantam Tanah, 20 Orang Alami Luka-Luka sampai Geger Otak
Butuh waktu sekitar 20 menit menuju ke dekat lokasi melalui sungai. Setelah itu, juga berjalan kaki sekitar 10 menit menuju TKP.
Awalnya kapal terdampar dekat dengan laut sehingga terlihat jelas ketika melintas dalam pelayaran Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya.
Namun seiring berjalan waktu, sekiling kapal ditumbuhi pohom cemara. Kondisi itu menyebabkan kapal tak terlihat dari kejauhan.
Saat terbakar pun hanya dari kejauhan hanya terlihat asapnya ke langit. Sejauh ini belum diketahui status kepemilikan kapal.
Mulanya KM Inka Mina merupakan kapal hibah penangkap ikan dari pemerintah pusat kepada Dinas Perikanan Aceh Singkil.
• Umat Hindu Bangun Kuil di Atas Bekas Masjid yang Dihancurkan Garis Keras Hindu di India
• Belasan Rumah Rusak Diterjang Badai di Abdya, Korban belum Terima Bantuan Masa Panik
• 35 Hektare Sawah di Aceh Barat Gagal Panen Akibat Terendam Banjir
Namun ada juga yang menyebutkan merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat.
Kemudian kapal dialihfungsikan untuk angkutan Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya. Lalu dikelola pihak ketiga, hingga terdampar di tepi laut.
Belakangan tersiar kabar bahwa KM Inka Mina sudah dihibahkan dari Pemkab Aceh Singkil. Sayang informasi itu belum berhasil dikonfirmasi kebenarannya.(*)