Berita Kutaraja

Buka Pertemuan Virtual HUT TIM, Nova Paparkan Upaya Pengendalian Covid-19 di Aceh

Penulis: Subur Dani
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT membuka 'Silaturrahmi Hijriah Taman Iskandar Muda Aceh' di Jakarta secara virtual dari Banda Aceh, Kamis (20/8/2020).

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi dalam upaya pengendalian Covid-19 di Aceh.

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Forkopimda Aceh, Forkopimda Kabupaten/Kota,
dokter, perawat serta tenaga kesehatan lainnya, para ulama, seluruh tokoh masyarakat, dan TNI/Polri yang telah bekerja keras, tak kenal waktu, dengan penuh dedikasi dalam upaya pengendalian Covid-19 di Aceh," ujar Nova di Banda Aceh, Kamis (20/8/2020).

Penegasan itu disampaikan Nova dalam sambutannya saat membuka pertemuan virtual memperingati 70 Tahun Taman Iskandar Muda (TIM) dengan tema "Silaturrahim Hijriah Taman Iskandar Muda; Hikmah Covid-19 dan Tantangan bagi Aceh".

Pertemuan virtual via aplikasi zoom itu merupakan rangkaian kegiatan memperingati 70 Tahun TIM, 75 Tahun Proklamasi Indonesia, dan 15 Tahun Perdamaian Aceh, yang diikuti para tokoh dan masyarakat Aceh, baik yang menetap di Aceh maupun di luar Aceh.

Acara tersebut menghadirkan sejumlah pejabat tinggi negara sebagai keynote speaker, seperti Menteri Agama RI, Jend (Purn) TNI Fachrul Razy, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Dr Sofyan A Djalil, SH, MA.

Lab Unsyiah Batasi Pengujian Specimen Swab, Aceh Besar Dapat Kuota 25 Sampel Perhari

Cegah Covid, Pengamat Usulkan Pemerintah Aceh Harus Sediakan Mobil Swab PCR di Perbatasan Aceh-Sumut

Harga Gabah di Abdya Merosot pada Penghujung Panen Raya, Begini Pasarannya Saat Ini

Terkait kondisi Aceh yang tengah dilanda pandemi Covid-19, Nova mengatakan, sebagai muslim, setiap bencana datang tentu akan menguatkan sandaran vertikal dan sekaligus akan membentuk kesadaran teologis kaum muslim sebagai makhluk Allah.

"Sebagai masyarakat yang terkenal religius, masyarakat Aceh pasti yakin dan percaya bahwa bencana atau musibah yang terjadi akan dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT betapa tidak berdayanya kita di hadapan Allah SWT," kata Nova.

Keyakinan tersebut, lanjut Nova, akan menjadi sandaran vertikal kaum muslim bahwa Allah mendatangkan bencana sebagai ujian sekaligus sebagai peringatan supaya kembali kepada jalan yang benar.

Bencana kemanusiaan ini, ulasnya, juga semakin menguatkan kesadaran agar masyarakat Aceh dapat membangun kesiagaan dalam menghadapi berbagai bencana, baik bencana alam maupun bencana non-alam seperti pandemi Covid-19 ini.

Nova juga menjelaskan, dalam menyikapi ancaman tersebut, berbagai langkah strategis telah dilakukan Pemerintah Aceh, dari persiapan teknis sampai sosialisasi kepada masyarakat.

VIDEO - Tak Sadar Direkam, Sepasang Monyet Ini Sedang Ciuman Mesra Layaknya Manusia

VIDEO - Sopir Taksi Konvensional Adu Mulut dengan Sopir Taksi Online, Hingga Halangi Penumpang

VIDEO - Detik-Detik Wanita Diduga Pembantu Ludahi Botol Berisi Susu Bayi

"Sejak awal merebaknya virus corona hingga sekarang, Pemerintah Aceh telah mengambil berbagai langkah dan kebijakan dalam penanganan Covid-19," ucap dia.

Nova lantas menguraikan sejumlah langkah yang dilakukan pihaknya selama ini, mulai dari proses memulangkan mahasiswa dan warga Aceh di Cina, menunjuk 13 rumah sakit rujukan, menyediakan sarana dan prasarana kesehatan penanganan Covid-19, menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT), hingga melakukan refocusing APBA 2020 untuk penanganan Covid-19.

"Juga pemanfaatan kembali gedung RSUDZA lama untuk menyiapkan Ruang Pinere dengan total kapasitas 170 tempat tidur, serta mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menyisihkan 10% kapasitas rumah sakit umum daerah untuk Ruang Pinere yang akan merawat pasien Covid-19 dengan kategori ringan sampai sedang," beber dia.

Pemerintah Aceh, lanjut Nova, juga telah mefungsikan asrama BPSDM Aceh dan Asrama Haji
Embarkasi Aceh sebagai ruang observasi bagi kasus positif Covid-19 tanpa gejala (OTG), dengan total kapasitas 388 tempat tidur, serta melahirkan berbagai kebijakan lain dalam penanganan covid-19 di Aceh.

Stiker BBM Bersubsidi, Kebijakan Pemerintah yang Sangat Rugikan Rakyat, Semestinya Contoh Malaysia

Panik karena Kebakaran, Gadis Indonesia di Malaysia Lompat dari Lantai 2, Begini Kondisinya

Hilang Saat Mau Bertemu Kekasih, Wanita Ini Ditemukan Tewas Disiksa, Gigi Dicabut Kepala Dikuliti

Nova mengakui, menghadapi pandemi Covid-19, bukanlah hal yang mudah. "Banyak tantangan yang harus kita hadapi. Apalagi virus corona ini merupakan virus baru, sehingga kita harus melakukan berbagai hal antisipasi untuk menanganinya," paparnya.(*)

Berita Terkini