Berita Bireuen

RSUD Bireuen Sukses Bedah Bagian Tulang Leher untuk Kali Pertama, Ini Penyakit yang Diderita Pasien

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter spesialis ortopedi RSUD dFauziah Bireuen saat melakukan operasi membuka tulang leher bagian belakang seorang pasien di kamar bedah RSUD setempat, Senin (7/9/2020).

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Dokter spesialis ortopedi RSUD Bireuen bersama tenaga medis lainnya, Senin (7/9/2020), sukses melakukan operasi besar di kamar bedah rumah sakit tersebut.

Operasi itu dilakukan terhadap seorang pasien yang mengalami penyakit langka di Aceh yaitu pengapuran bagian belakang tulang bagian leher.

Proses bedah bagian belakang tulang leher untuk pertama kali di RSUD dr Fauziah itu turut disaksikan Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH MSi.

Dokter spesialis ortopedi, dr Delta Darussalam Effendi, Sp.OT (K) Spine sebelum proses operasi dimulai kepada Serambinews.com, Senin (7/9/2020), mengatakan, proses bedah ini dilakukan terhadap pasien pengidap penyakit langka.

Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan medis, pasien tersebut mengalami penyakit langka di Aceh, bahkan Indonesia yaitu pengapuran tulang leher bagian belakang, atau dalam istilah medis disebut penyakit genetic.

9 Kecamatan di Bireuen Terpapar Virus Corona, Muzakkar A Gani Tekankan Kedisiplinan Penerapan Prokes

Produksi Kopi di Pidie tak Bisa Penuhi Kebutuhan Lokal, Segini Hasilnya Perhektare Pertahun

Kisah Bunga di Aceh Utara, Tiga Tahun Dirudapaksa Ayah Tiri Sejak SD di Bawah Ancaman Pembunuhan

"Istilah medis adalah pengerasan ligamentum longitudinal posterior atau Ossification of the Posterior Longitudinal Ligament (OPLL)," terang dr Delta.

"Penyakit ini merupakan gangguan umum yang sering dikaitkan dengan gejala neurologi sekunder untuk kompresi sumsum tulang belakang," ulasnya.

Menurut dr Delta, penyakit ini pernah dianggap sebagai kasus yang langka pada orang keturunan orang Asia.

“Kalau di Jepang, penyakit tersebut adalah penyakit umum yang dialami warga Jepang, tapi di Bireuen adalah pertama,” bebernya.

Disebutkan, pasien tersebut sudah masuk ke RSUD Bireuen, dua bulan lalu, dalam keadaan kaki lumpuh dan urat leher tegang.

Kasus Positif Covid-19 di Abdya Bertambah Satu, Total Jadi 50 Orang, 6 PDP Dirawat

Distan Aceh Kembangkan Program IP-300 di 300 Ha Lahan Petani Abdya, Bantuan Benih Telat Diberikan

Awas! 300 Orang Tertipu Miliaran karena Beli Emas via Facebook, Korbannya dari Sabang sampai Meruake

Kemudian pada pasien itu dilakukan operasi pada lutut yaitu memindahkan benda putih atau disebut pengapuran.

Setelah sukses operasi pada lutut, pasien meminta dilakukan operasi pada tengkuk karena kondisi tegang akibat terjadi penyempitan dampak pengapuran.

Setelah melakukan konsultasi dan disepakati dilakukan operas tahap kedua, pasien menjalani bius total atau bius seluruh tubuh.

Selanjutnya, tim medis melakukan tugasnya membuka bagian belakang tulang leher untuk mengangkat kapur yang ada berdempetan dengan tulang leher.

Serambinews.com yang ikut menyaksikan proses operasi melalui layar monitor melihat dokter memindahkan benda putih seperti kapur dari bagian belakang tulang leher.

Anti-Dehidrasi, Ini 10 Pilihan Makanan Sehat Ini Baik Dikonsumsi saat Musim Panas

Masih Malas Pakai Pelembab? Ini Lho 9 Dampak Buruk yang Akan Terjadi pada Kulitmu

Jalan Nasional di Aceh Jaya Berlumpur, Pengendara Keluhkan Begini

Benda tersebut yang menurut dokter sebagai penyebab terjadi kaku atau tegang urat leher. Operasi yang dimulai pukul 10.00 WIB itu, berjalan lancar dan selesai sekitar pukul 12.30 WIB atau berlangsung sekitar dua jam setengah.

Proses operasi bedah bagian belakang tulang leher itu disaksikan Bupati Bireuen, Dr Muzakkar A Gani SH MSi yang memakai baju khusus kamar operasi secara dekat dan melalui layar monitor.

Bupati memantau proses operasi besar tersebut bersama Kadinkes Bireuen, dr Irwan A Gani, dan Direktur RSUD dr Amir Addani.

Direktur RSUD Bireuen, dr Amir Addani MKes yang didampingi dr Minar kepada Serambinews.com mengatakan, operasi bedah tulang leher belakang adalah operasi besar dan pertama dilakukan dokter spesialis ortepedi di rumah sakit itu.

Usai melihat keahlian tenaga medis, Bupati Bireuen mengatakan, operasi tersebut bukan pekerjaan mudah, apalagi operasi membuka bagian batang leher dan mengangkat benda yang menyebabkan leher pasien tegang.

Iwan Gayo Buru 400 Kg Emas yang Dipinjam Soekarno dari Saudagar Aceh, Ini Bukti Cek Dikeluarkan BNI

Brimob Aramiah Gelar Program Brain, Fasilitasi Anak Kurang Mampu Sekitar Mako Belajar Daring

Bikin Terenyuh, Ternyata Ini Penyebab Bocah yang Dirudapaksa Ayah Tiri tidak Berani Bercerita

“Ini kasus pertama di Bireuen di mana tim medis sukses melakukan operasi tersebut,” kata dr Amir Addani MKes yang didampingi dokter Minar.(*)

Berita Terkini