SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Pandemi virus Corona telah mempengaruhi populasi di seluruh dunia terlepas dari sosial ekonomi mereka.
"Itulah mengapa semua orang perlu bersuara dalam proses pengambilan keputusan," kata Maimunah Sharif, Direktur Eksekutif Program Pemukiman Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN-Habitat).
“Kolaborasi, integrasi, dan berbagi praktik terbaik antar kota di seluruh dunia saat ini sangat penting, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga regional dan internasional,” kata Sharif kepada Arab News
Hal itu disampaikanya di sela-sela pertemuan KTT Walikota Urban 20 (U20) di Riyadh, Arab Saudi, Jumat (2/10/2020).
"Kepemimpinan Arab Saudi telah menawarkan diskusi yang sangat terbuka, transparan, dan kolaboratif," katanya.
“U20 dan G20 akan membuat planet ini menjadi tempat yang lebih baik dan lebih tangguh bagi semua orang," tambahnya.
Pada Maret 2020, ketika WHO menyatakan pandemi, UN-Habitat meluncurkan paket darurat yang mencakup penyediaan tempat cuci tangan di wilayah proyeknya di seluruh dunia.
“Ada 1,8 miliar orang yang tinggal di pemukiman yang bahkan tidak punya air untuk diminum; bagaimana Anda bisa meminta mereka membuang-buang air dengan mencuci tangan?” tanya Sharif.
• India Hapus Taj Mahal dari Program Promosi Pariwisata, Berusaha Merubah Warisan Islam
“Kami senang bahwa program kami, yang melayani 1,3 juta orang, juga menarik investasi dari sektor swasta," katanya.
Dia mengatakan UN-Habitat juga membuat rencana penanggulangan virus Corona untuk sekitar 72 juta orang di 62 negara, dengan 70 persen program berlangsung di daerah perkotaan yang rentan seperti kawasan kumuh.
“Kami ingin membantu orang-orang yang terkena dampak paling parah, terutama perempuan dan anak-anak,” katanya.
Namun, masih banyak yang perlu dilakukan untuk mendukung kebijakan lokal, regional, dan internasional sehingga pemerintah siap menangani bencana seperti pandemi.
“Sekarang saatnya memikirkan kembali negara dan reorganisasi pemerintahan daerah."
Kita perlu melihat seberapa cepat penduduk lokal dapat bereaksi terhadap tantangan pandemi."
"Kami juga mempertimbangkan untuk memikirkan kembali desain dan perencanaan kota."