Berita Aceh Selatan

Sindir Pembelian Kapal Aceh Hebat, KPA: Nova Harus Belajar Banyak dari Pemprov Maluku & Aminullah

Penulis: Taufik Zass
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara Kaukus Peduli Aceh (KPA), Refan Kumbara

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Sebagian kalangan di Aceh menganggap kehadiran tiga kapal bernama ‘Aceh Hebat’ adalah terobosan yang luar biasa dari Pemerintah Aceh.

Namun ternyata hal ini tidak berlaku bagi Kaukus Peduli Aceh (KPA). Lembaga ini malah memberi sindiran dengan menyarankan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah untuk belajar dari Maluku dan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

"Jika kita lihat perbandingan yang nyata, provinsi lain yakni Maluku berhasil memperoleh 3 kapal feri penyebrangan dengan lobi ke pemerintah pusat,” kata Juru Bicara Kaukus Peduli Aceh (KPA), Refan Kumbara kepada Serambinews.com, Minggu (4/10/2020) malam.

“Sebaliknya, Pemerintah Aceh berhasil mendapatkan tiga kapal feri harus mengalokasikan APBA dengan sistem multiyears dan menyedot puluhan miliar anggaran rakyatnya," sindir Refan.

Menurutnya, Pemprov Maluku justru mendapatkan tiga kapal feri melalui lobi ke pemerintah pusat tanpa harus menghabiskan anggaran daerahnya.

Swara Bhasker Ikut Demo Kutuk Pemerkosaan Geng Hathras, Dapat Tuduhan Merusak Pikiran Anak Muda

Hati-hati! Orang Kurang Tidur Rentan Terkena Obesitas dan Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Lengkap Beserta Arti, Keutamaannya, dan Manfaat untuk Kesehatan

“Sedangkan Aceh harus menggelontorkan dana puluhan miliar untuk mendapatkan tiga feri. Lantas yang mana yang lebih hebat?" tanya dia.

KMP Aceh Hebat 1 yang sudah diluncurkan ke laut dari galangan merupakan salah satu dari tiga kapal Roro yang dipesan Pemerintah Aceh untuk meningkatkan konektivitas antarpulau.

Aceh Hebat 1 (1.300 GT) akan melayari lintasan barat ke Pulau Simeulue. Sementara Aceh Hebat 2 (1.100 GT) melayari rute Balohan Sabang-Pelabuhan Ulee Lheu, dan Aceh Hebat 3 (600 GT) akan melayani rute Singkil-Pulau Banyak.

"Baru-baru ini pula, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyerahkan pengoperasian KMP Bahtera Nusantara 02 kepada Gubernur Maluku dengan bobot mencapai 1.500 GT, artinya lebih besar dari Aceh Hebat 1," ungkap Refan.

Bahkan, lanjut Refan, dua tahun silam, Provinsi Maluku juga mendapatkan 2 kapal Roro penyeberangan dengan bobot masing-masing berkapasitas 500 GT.

Kepala Angkatan Darat Bhim India Minta Pelaku Pemerkosaan Geng Hathras Dihukum Gantung

Calon Suami Telat Hadir Gara-gara Macet, Mempelai Wanita Ini Pun Menikah dengan Tetangga

Pemerkosa Berkelompok Hathras Ditangkap, Mantan Legislator BJP Dari Kasta Atas Sebut Tak Bersalah

Saat ini, sudah beroperasi di Tanjung Sole melayari Namlea-Manipa-Waesala, sedangkan Lelemuku melayari lintasan Saumlaki-Adaut-Letwurung.

Refan menambahkan, KMP Aceh Hebat harus menyedot anggaran daerahnya dengan memberlakukan proyek tahun jamak.

Sementara Maluku berhasil mendapatkannya tanpa harus mengurangi anggaran daerahnya, sehingga anggaran daerah dapat dimanfaatkan untuk operasionalnya, atau hal-hal lain yang juga bermanfaat untuk rakyat mereka.

"Hanya untuk menempel slogan Aceh Hebat, puluhan miliar harus dihabiskan. Seharusnya Plt Gubernur belajar banyak dari pengalaman Provinsi Maluku yang mampu melobi pemerintah pusat," tandas dia.

"Sehingga kebutuhan masyarakat pulau terpenuhi, anggaran daerah bisa berhemat, dan dimanfaatkan untuk hal lainnya, misalnya untuk operasionalnya nanti," sarannya.

IPLT Baru Aceh Tamiang Mampu Mengolah Tinja Menjadi Pupuk

111 Orang di Gayo Lues Dinyatakan Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ini Tiga Tempat Perawatan Mereka

Petinju Ini Klaim Diri Lebih Hebat dari Muhammad Ali & Mike Tyson Hanya Gara-gara tak Pernah Kalah

Pada kesempatan itu, Refan juga minta Plt Gubernur untuk belajar banyak dari Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

sebab dari pencapaian visi dan misi hingga fokus kerja pemerintah maka diakui ataupun tidak, menurutnya, Aminullah berhasil menunjukkan capaian signifikan.

"Berbanding terbalik dengan Nova yang banyak program-programnya lari dari patron RPJM Aceh Hebat yang pernah disyiarkan kepada rakyat. Alhasil 15 program prioritas Aceh Hebat hanya menjadi lembaran kertas," jelasnya.

Dari beberapa sektor, ulas Refan, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di mana Banda Aceh sudah jauh meninggalkan tingkat IPM Provinsi Aceh.

Belum lagi dari aspek pembangunan ekonomi, misalkan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran, lagi-lagi Banda Aceh juga berhasil meninggalkan capaian pemerintah provinsi (pemprov).

Lima Tahun Hidup Menderita Tanpa Jamban, Wanita di India Ini Memilih Bercerai dari Suaminya

Tiga Nelayan Aceh yang Dipulangkan dari India akan Jalani Pemeriksaan Covid-19 di Jakarta

Wow! Ternyata Singa Betina Bisa Kawin Sampai 100 Kali dalam Sehari, Setiap Senggama Hanya 21 Detik

"Begitupun dengan berbagai capaian lainnya sesuai visi-misi masing-masing, terlihat jelas Banda Aceh berhasil meninggalkan capaian provinsi," sebutnya.

Selain dari segi capaian kerja berdasarkan RPJM, dari aspek komunikasi publik dan komunikasi dengan legislatif, Plt Gubernur juga disarankan belajar banyak dari Wali Kota Banda Aceh ketimbang mendengarkan para pembisiknya.

"Kita bisa bandingkan bagaimana Wali Kota Banda Aceh begitu dengan rakyatnya, kemudian selalu hadir dengan senyuman bahagia di depan rakyatnya,” urai dia.

“Begitu pula dengan komunikasi politik dengan legislatif, di mana Pemko Banda Aceh bisa menunjukkan teladan yang patut dicontoh Pemerintah Aceh," pungkasnya.(*)

Berita Terkini