Kilas G30S PKI

AKBP Soekitman, Saksi Hidup G30S/PKI, Melihat Langsung Pembantaian 7 Jenderal TNI di Lubang Buaya

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKBP (Purn) Soekitman, Saksi Hidup G30S/PKI, Melihat Langsung Pembataian 7 Jenderal TNI di Lubang Buaya

Ia beberapa kali melihat orang-orang dimasukkan ke dalam sumur itu dengan diikuti serentetan senjata.

Setelah itu, kelompok yang mengatasnamakan sukarelawan dan sukarelawati mengangkutin sampah untuk menutup sumur yang berisi jasad para Perwira TNI.

Kemudian, para komandan sasaran berkumpul dan datanglah komandan dari kelompok itu yang bernama Letnan Kolonel (Letnan) Untung.

Beasiswa LPDP 2020 Resmi Dibuka Hari Ini, Berikut Pilihan Daftar Universitas Luar Negeri

Tak lama kemudian, dihidupkan sebuah radio tansistor bahwa Gerakan G30S/PKI sukses.

“Yang mendukung dalam gerakan G30S prajurit atau ABRI akan dinaikkan pangkat satu tingkat, yang aktif dalam gerakan tersebut akan dinaikkan pangkat dua tingkat,” ujar Soekitman yang mendenar suara radio itu.

Dia melihat para pasukan bersorak gembira dan bersalam-salaman dengan berteriak “sukses, sukses, sukses”.

Soekitman kemudian diajak naik ke mobil Jeep milik Letnan Untung yang disupiri oleh Kopral Iska menuju ke Halim Perdana Kusuma.

Pada Jumat (1/10/1965) malam atau malam Sabtu, Kopral Iska mengajak Soekitman ke Lubang Buaya.

Dari situlah Soekitman mengetahui lokasi pembantaian para perwira TNI berada di Lubang Buaya.

5 Fakta Film G30S/PKI, Wajib Diputar Era Soeharto, Pecahkan Rekor Penonton hingga Dilarang

Ia diajak Kopral Iska ke Lubang Buaya untuk mengambil nasi dan kembai lagi ke Halim Perdana Kusuma.

Hari Sabtu pagi, tepatnya 3 Oktober 1965, para pasukan terlihat sibuk dengan berlari-lari kesana kemari.

Melihat situasi demikian, Soekitman kemudian masuk ke dalam kolong truk dengan merebahkan tubuhnya.

Sekiranya pukul 14:00 WIB, ia mendengar suara tembakan yang mengelegar.

Ia kemudian dihampiri oleh pasukan Cakrabirawa 4 angkatan yang memakai pita putih.

Kemudian ia diamankan dan diperiksa oleh Kapten Jiman dari polisi, Mayor Eko dari tentara dan dua orang lagi dari Angakatan Udara dan Laut.

Soekitman kemudian menceritakan semua kejadian yang dialami dan dibawa ke markas Cakrabirawa.

Pemuda Buang Foto Mantan Kekasihnya ke Laut, Ternyata Si Cewek Sudah 4 Tahun Jadi Milik Pria Lain

Sesampainya disana, ia diminta oleh Letnan Kolonel (Letkol) Ali Ebram untuk menceritakan semuanya.

Selagi Soekitman menceritakan tentang orang berbintang dua yang dibunuh dalam sumur Lubang Buaya itu, Letkol Ali tiba-tiba menggebarak meja dan berkata “itu bapak saya, Mayor Jenderal S Parman”.

Dari situlah Soekitman baru mengetahui bahwa, yang dimasukkan ke dalam sumur itu adalah Jenderal-jenderal.

Pada hari Minggu pagi, tepatnya 4 Oktober 1965, Soekitman dibawa untuk menghadap ke Pangdam V Jaya, Mayor Jenderal Umar Wirahadikusumah.

Dari situ, ia diminta menunjukkan lokasi tempat dimana para jenderal dibunuh dan dibuang ke dalam sumur Lubang Buaya.

Sejarah Pasukan Cakrabirawa, Pengawal Presiden Soekarno, Ikut Habisi 7 Jenderal TNI dalam G30S/PKI

Berikut videonya lengkap penuturan Soekitman yang menjadi saksi sejarah kekejaman G30S/PKI.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca Lainnya:

Kisah Gembong PKI di Aceh, Mayat Kader dan Simpatisan PKI di Aceh Dilempar ke Sungai di Bur Lintang

Kisah Gembong PKI di Aceh, Setiap Orang Ditangkap Tersangkut Gerakan PKI Diseleksi Sebelum Dihabisi

INGAT! 7 Jenderal, 1 Kolonel, 1 Kapten dan 1 Polisi Gugur Dibantai G30S PKI dan Peringatan 1 Oktober

Berita Terkini