Luar Negeri
Mayat Pria 32 Tahun 'Hidup' Kembali saat akan Disuntik Formalin, Keluarga Mengendus Praktik Ini
Pria itu 'hidup' kembali saat petugas kamar mayat hendak melakukan proses pemulasaraan jenazah dengan menyuntikan cairan formalin.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINWS.COM – Seorang pria 32 Tahun, yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia tiba-tiba membuat kaget staf rumah sakit.
Pria itu 'hidup' kembali saat petugas kamar mayat hendak melakukan proses pemulasaraan jenazah dengan menyuntikan cairan formalin.
Ketika hendak disuntik, tubuh pria itu terbangun dan membuat keluarganya bahagia.
Selain itu, keluarganya juga mengendus adanya malpraktik yang dilakukan oleh rumah sakit.
Melansir dari Eva.vn, Jumat (27/11/2020), media lokal melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi di sebuah Rumah Sakit Kapkatet, di distrik Kericho, Kenya.
Pada Selasa (24/11/2020), pria bernama Peter Kigen (32) menderita masalah perut dan secara tiba-tiba pingsan di rumahnya.
Keluarga pria itu sangat khawatir, dan segera membawanya ke unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Kapkatet.
Namun setelah mendapatkan pemeriksaan, tim dokter mengumumkan kabar duka bahwa Peter telah meninggal dunia.
Baca juga: Pesan Maradona Sebelum Meninggal, Jasadnya Supaya Diawetkan dan Dipamer Depan Umum
Baca juga: Hubungan Tak Direstui, Pria Ini Sebar Video Asusila Diri Sendiri, Akhirnya Dinikahkan
Laporan surat kabar Standard, saudara laki-laki Peter bercerita bahwa seorang perawat memberi tahu keluarga mereka kalau Peter telah meninggal dunia sebelum tiba di unit gawat darurat.
Tak lama kemudian, staf medis memindahkan tubuh Peter ke kamar mayat rumah sakit, menunggu untuk dimakamkan.

Di ruangan jenazah, petugas menerima tubuh Peter, kemudian bersiap untuk melanjutkan proses pemulasaraan.
Salah satu staf kamar mayat membuat sayatan kecil di kaki kanan Peter sebagai persiapan untuk memasukkan formalin ke tubuh mayat.
Ini adalah salah satu bagian dari proses yang berlaku di wilayah itu.
Namun, ketika staf kamar mayat baru saja membuat sayatan di kaki Peter, tubuhnya tiba-tiba bergerak dan terbangun.
Peter kemudian mengerang pedis karena luka sayatan yang dilakukan petugas di kakinya.