Berita Bisnis

Modisnya Baju Etnik Gaya Minimalis Aceh yang Dipamerkan pada Pertemuan Tahunan BI, Begini Coraknya

Penulis: Mawaddatul Husna
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Model memperagakan baju etnik gaya minimalis Aceh pada kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis (3/12/2020).

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 yang berlangsung di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis (3/12/2020), diwarnai dengan pementasan 15 baju etnik gaya minimalis Aceh yang diperagakan oleh ke-15 model.

Peragaan busana karya desainer Aceh tersebut dipamerkan disela-sela kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh BI Aceh itu.

Untuk tampilan pertama adalah dari Solozeryco karya Muhammad Yusuf sebanyak dua outfit. Yaitu busana dengan perpaduan warna-warna sejuk dengan potongan asimetris menonjolkan karakter lembut namun tegas yang merepresentasi ketangguhan perempuan-perempuan di Aceh.

Long dress ini juga memberi kesan sederhana dan perpaduan tenun Aceh yang diaplikasikan dengan tepat menambah sisi elegan dan eksklusif.

Selanjutnya dari Vinnel Galery karya Nelisma Amin sebanyak dua outfit. Dalam karya ini, desainer menampilkan busana minimalis dalam adaptasi kebiasaan baru. Dominasi tenun Aceh memberikan kesan keindahan dan elegan.

Baca juga: Mahkamah Syariyah Jantho Pertahankan Predikat ‘A Excellent’ Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu

Baca juga: Yayasan Aceh Hijau Serahkan Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Cegah Covid-19 di Aceh Selatan

Baca juga: Tiga Desa di Aceh Selatan Terima Sertifikat Proklim Utama 2020

Tenun Aceh sendiri memiliki ciri khas dengan motif yang sangat eksklusif dan dibuat dengan cara tradisional yang merepresantasikan nilai-nilai budaya dalam kehidupan bermasyarakat.

Kemudian dari Sararizqa oleh Sarah Rizqa Ibrahim sebanyak tiga outfit. Mini-maze, terinspirasi dari permainan lego ialah bongkah-bongkah plastik yang dapat disusun menjadi model apa saja.

Bongkah-bongkah lego tersebut diaplikasikan pada cuttingan setiap tenun. Menggunakan bahan tenun dari Rumoh Aceh serta dikombinasikan dengan bordir khas Aceh Besar.

Pemilihan siluet A serta tone warna basic yang memberi kesan simpel namun terlihat elok nan etnik.

Selanjutnya dari Direfa Collection oleh Aya Sophiana sebanyak dua outfit menampilkan busana pesta, aplikasi motif awan merangkak pada kain berbahan dasar tafeta dan super black.

Baca juga: Vina Abdya Divonis Penjara Selama 40 Bulan, Putusannya Langsung Inkrah, Begini Penjelasannya

Baca juga: Iskandar Ali Rehab Rumah Fitriani, Guru Bakti yang Suaminya Meninggal Saat Bangun Jalan Tol Sibanceh

Baca juga: VIDEO Ustad Maaher At Thuwailibi Ditangkap di Rumahnya di Bogor

Busana pesta, aplikasi batik Gayo Lues yang dikombinasikan dengan aksen bordir Pucok Rebung pada kain berbahan dasar super black dan rayon.

Tampilan selanjutnya masih dari Vinnel Gallery oleh Nelisma Amin sebanyak dua outfit. Berbahan dasar hitam menggunakan aksen pada kupiah meuketop, menjadikan busana ini terlihat unik dan elegan.

Aksen kupiah meuketop ini ialah kerajinan tangan dengan membawa nilai-nilai kearifan lokal dan budaya yang hidup di tengah masyarakat.

Terakhir merupakan koleksi Dekranasda Aceh sebanyak empat outfit, masing-masing rancangan dari Nelisma Amin menampilkan busana berbahan tafeta dipadukan dengan aplikasi bordir khas Aceh Tengah.

Halaman
12

Berita Terkini