Sambil menangis ibu mertua segera memberitahukan peristiwa itu kepada tentangga sekitar. Tidak lama, suasana menjadi heboh. Karena kasihan melihat korban tergantung, warga menurunkan perempuan yang diyakini telah meninggal dunia itu.
“Saat kami (personel Reskrim) tiba di lokasi, korban sudah diturunkan. Padahal, begitu dapat informasi, kami segera turun ke TKP, ” kata Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasutian SIK melalui Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi STP kepada Serambinews.com, Minggu sore, tadi.
Tim Satreskrim Polres Abdya segera memasang police line (garis polisi) di lokasi.
Mayat ibu lima anak itu segera di bawa ke Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya untuk keperluan visum. Usai divisum mayat korban kembali dibawa pulang ke rumah duka untuk dilaksanakan fardhukipayah.
Masyarakat tetangga dan kerabat ramai datang ke rumah dua menyampaikan belasungkawa kepada suami dan ibu mertua korban.
Baca juga: Dua Pelaku Pembunuhan Presiden Kabila di Kongo 20 Tahun Lalu Mendapat Ampunan
Baca juga: Beijing Mulai Vaksinasi Massal, Ribuan Warga Shunyi Dikarantina
Baca juga: Warga Tibet di Pengasingan Memilih di India Bagi Pemimpin Politik Baru Mereka
Suami dari korban, Ismail, dilaporkan sangat terpukul atas kejadian tersebut. Lima anak yang ditinggalkan, sebagian besar masih kecil-kecil kehilangan sang ibu untuk selama-lamanya.
Kapolres Abdya melalui Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi STP sedang mendalami penyebab dan motif meninggal perempuan S (36). “Sekarang ini, sesuai keterangan pihak keluarga, masih motif bunuh diri,” katanya.
Selain meminta keterangan dari ibu mertua, suami serta warga sekitar, polisi juga menunggu keluar hasil visum. “Jika ada perkembangan baru tetap dilakukan penyelidikan untuk mengungkapkan motif kematian perempuan tersebut,” kata AKP Erjan Dasmi STP.
Sementara dari keterangan diperoleh Serambinews.com, perempuan ini seperti mengalami dipresi berat yang diduga karena didera penyakit tertertu. Korban yang baru sekitar 2-3 bulan melahirkan anak kelima itu jarang keluar rumah dan kurang bergaul selam menderita sakit.
Suaminya, Ismail terus berusaha mengobati penyakit yang diderita istrinya, baik membawa ke rumah sakit atau melakukan pengobatan secara tradisional di tempat diketahui bisa menolong.
Baca juga: Seorang Wanita Pulang dari Inggris, Virus Corona Ganas Masuk Vietnam
Baca juga: Menlu Iran Desak Trump Hindari Jebakan Israel untuk Provokasi Perang
Baca juga: Ribuan Pasukan Garda Nasional Bersiap Mendukung Pelantikan Joe Biden
Diberitakan, seorang perempuan berinisial S (36) warga Gampong Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ditemukan meninggal dunia, Minggu (3/1/2020) dengan posisi tergantung di rumahnya.
Belum diketahui apa motif dan panyebab meninggalnya wanita yang baru saja melahirkan tersebut. Dugaan sementara, korban meninggal bunuh diri, karena korban ditemukan tergantung dengan tali terlilit di leher.
Kejadian itu menghebohkan masyarakat Abdya, seketika masyarakat berhamburan memadati rumah korban.
Informasi yang didapatkan dari Ketua Tagana Abdya, pasca melahirkan korban kabarnya mengalami depresi berat. Bahkan, sempat berobat ke sejumlah tempat.
"Ia baru saja melahirkan, umur anaknya masih hitungan bulan," ujar Ketua Tagana Abdya, Yasri Gusman.
Korban, sebutnya, memiliki lima anak dan meninggalkan seorang suami, Ismail (40).
Saat ini, tim satreskrim sudah memasang police line (garis polisi) guna mendalami motif meniggalnya korban ibu muda tersebut.(*)