SERAMBINEWS.COM - Banyak sekali kita temukan jenis garam yang diperdagangkan di pasaran.
Penyedap rasa asin ini bisa ditemukan mulai dari jenis putih biasa, garam kasar, maupun garak unik yakni garam hitam.
Apa Itu Garam Hitam?
Garam hitam atau dikenal sebagai kala namak, garam ini sudah sejak lama digunakan dalam pengobatan Ayurveda, berkat potensi manfaat kesehatannya serta aroma dan rasanya yang unik yang memberikan rasa khas pada hidangan.
Wajar saja tidak familiar dengan namanya, karena garam hitam ini berasal dari sejenis garam batuan vulkanik India yang bersumber dari kaki bukit pegunungan Himalaya di India, Pakistan, Nepal dan Bangladesh.
Ada banyak jenis garam hitam, yang paling umum adalah garam hitam Himalaya yang memiliki corak coklat kemerahan.
Varietas garam hitam lainnya dapat berwarna merah muda muda hingga ungu muda.
Baca juga: 10 Tips Kesehatan untuk Mencegah Diabetes, Mulai Tidur Cukup dan Hindari Stres
Kebanyakan orang menggunakan garam hitam sebagai pengobatan rumahan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk kram otot, gas, dan mulas.
Kandungan Garam Hitam
Garam hitam terdiri dari natrium klorida dan jejak kotoran natrium bisulfat, natrium bisulfit, natrium sulfat, besi sulfida, natrium sulfida dan hidrogen sulfida.
Melansir dari Boldsky, Kamis (7/1/2021), garam hitam himalaya ini sering digunakan dalam masakan khas di India karena memiliki mineral penting dan memiliki rasa yang gurih dan menyengat.
Rasanya mirip dengan telur, itulah sebabnya digunakan dalam hidangan vegan untuk memberi rasa seperti telur.
Garam ini juga dikenal sebagai garam hitam Hawaii, warnanya kehitaman dan menambahkan rasa berasap yang khas pada hidangan.
Secara tradisional, garam jenis ini ditambang dari lava hitam di Hawaii.
Baca juga: Sederet Manfaat Daun Serai bagi Kesehatan, Menurunkan Demam hingga Mendetoksifikasi Tubuh
Namun sekarang ini biasanya dibuat dengan mencampurkan garam laut dengan arang aktif.