SERAMBINEWS.COM - Masihkah boleh makan sahur dan niat puasa di waktu imsak ?
Simak penjelasan dari Ustadz Masrul Aidi, LC, MA dalam artikel berikut ini.
Makan sahur dan niat merupakan dua hal dikerjakan pada malam hari sebelum esoknya mulai berpuasa.
Niat merupakan satu dari dua rukun puasa yang harus dilakukan.
Sementara makan sahur di malam hari sebelum berpuasa merupakan sunnah yang dianjurkan.
Kebiasaannya, orang akan makan sahur menjelang waktu imsak, lalu berniat untuk menjalani ibadah pusa esok harinya.
Akan tetapi, ada kalanya orang terlambat bangun dari tidurnya, sehingga waktu sudah memasuki imsak.
Baca juga: Batas Akhir Bayar Utang Puasa Ramadhan, Boleh Diganti Saat Nifsu Syaban? Ini Penjelasan UAS
Baca juga: Bagaimana Hukumnya Bila Puasa tapi Tak Mengerjakan Sholat? Ini Kata Ulama
Lantas, dalam kondisi tersebut, apakah masih boleh makan sahur dan berniat puasa ?
Sahkah puasanya jika tetap makan dan berniat di waktu imsak ?
Berikut kami rangkum penjelasan yang pernah disampaikan oleh Ustad Masrul Aidi, LC, MA pada Serambinews.com.
Makan sahur dan niat puasa di waktu imsak
Pemimpin pondok pesantren (Ponpes) Babul Maghfirah Aceh Besar, Ustadz Masrul Aidi Lc, MA pernah memberikan penjelasan pada Serambinews.com terkait persoalan ini.
Sebagaimana dikatakan oleh Ustadz Masrul, bagi pengikut mazhab Syafi'i, seseorang tetap dapat melangsungkan niat puasa Ramadhan meski sudah memasuki waktu Imsak.
Tidak hanya niat berpuasa, makan sahur meski waktu sudah memasuki Imsak juga dibolehkan.
Akan tetapi, disunnahkan berhenti beberapa menit sebelum azan Subuh.
Baca juga: Ramadhan 1442 H tak Sampai Sebulan Lagi, 4 Jenis Minuman Ini Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa
Baca juga: Seputar Fiqih Puasa Lengkap: Syarat, Rukun Hingga Sebab Batal Puasa, Pelajari Sebelum Ramadhan Tiba
"Pada waktu Imsak itu masih boleh niat, masih boleh makan sahur, cuma disunnahkan berhenti beberapa menit sebelum kumandang azan Subuh," kata ustaz Masrul Aidi.
Mengenai alasan dibolehkan niat dan makan sahur meski waktu sudah imsak dijelaskan lebih lanjut oleh Ustadz Masrul.
Dalam Mazhab Syafi'i, kata Ustad Masrul, antara Imsak dan terbit fajar ada jeda waktu lebih kurang sekitar 10 menit.
Itu artinya, waktu imsak masih tergolong dalam waktu malam.
Oleh sebab itu, seseorang tetap dapat melangsungkan niat puasa atau makan sahur saat waktu Imsak.
"Kalau mengikut mazhab Syafi'i, kalau sudah Imsak, Imsak itu sebenarnya masih dalam waktu malam. jadi Imsak itu ada jeda waktu antara imsak dengan terbit fajar lebih kurang sekitar 10 menit," terangnya.
"Jadi imsak itu jangankan sekadar niat, makan sahur pun masih boleh. Soalnya Imsak itu sepuluh menit sebelum terbit fajar," sambungnya.
Lebih lanjut lagi, pemimpin ponpes tersebut memaparkan mengenai seseorang yang lupa niat puasa Ramadhan dalam kondisi darurat.
Jika dalam kondisi itu, maka baginya bisa berpindah mazhab.
Baca juga: Sahur saat Menjalankan Puasa Itu Penting, Untuk Apa? Simak Rahasianya pada Tubuh Manusia
Mengenai hal ini, dicontohkan seperti seseorang yang terbangun ketika adzan Subuh, sementara ia belum niat puasa.
Kemudian orang tersebut juga tidak berniat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan.
Maka ia boleh langsung berniat dan melanjutkan puasa untuk esok hari.
Hal ini diperbolehkan dalam kondisi darurat mengingat bukan karena unsur kesengajaan.
"Tetap lanjut puasanya, kemudian tetap diniatkan disaat dia bangun tidur. Itu nanti ikut mazhab Imam Hanafi," sambungnya.
Lain halnya bagi seseorang yang pada awalnya sudah memanjatkan niat puasa Ramadhan sebulan penuh.
Kemudian, ia sengaja tidak meniatkan lagi dalam praktik tiap malamnya, maka kata Ustaz Masrul Aidi, ibadah puasa orang seperti itu tidak sah. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA TERKAIT RAMADHAN DAN PUASA LAINNYA
JADWAL IMSAKIYAH PUASA RAMADHAN 1442 H