SERAMBINEWS.COM, SURABAYA - Suasana haru menyelimuti raut wajah istri Serda Mes Guntur Ari Prasetyo selaku senior teknisi mesin Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali.
Hari ini, istri Serda Guntur, Berda Asmara menuturkan, keluarganya menggelar istighotsah dan berdoa agar Kapal Selam KRI Nanggala 402 segera ditemukan.
Isak tangis dan mata sembab terlihat dari wajah Berda saat ditemui reporter SURYA.co.id di kediaman orang tuanya yang berada di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Surabaya nomor 8 Kelurahan Wonokromo.
Sebenarnya, Berda dan Serda Guntur memiliki rumah di Candi Lontar, Sambikerep, Surabaya.
Namun, ketika Serda Guntur bertugas layar, Berda tinggal bersama orang tuanya di Jalan Pulo Tegalsari.
Dalam kesempatan ditemui reproter SURYA.co.id, Berda menuturkan, sebenarnya suaminya tidak ingin berangkat dalam acara mengikuti gelaran latihan tersebut.
Namun, Berda tidak mengungkapkan alasan suaminya enggan mengikuti latihan tersebut.
Di Kapal Selam KRI Nanggala 402, Serda Guntur yang berusia 39 tahun menjadi salah satu senior Teknisi mesin.
"Suami saya mengawali karier sebagai teknisi kapal di atas permukaan.
Kemudian, beliau ambil pendidikan untuk kapal selam," kata Berda.
Kini ia berharap Kapal Selam Nanggala segera ditemukan.
Tiap saat ia memantau langsung melalui grup.
"Kami tiap hari berdoa. Ini tadi kami baru saja istighotsah bersama istri kru lainnya melalui virtual.
Semoga kapal bisa ditemukan dan seluruh kru selamat," katanya.
Baca juga: Fakta Terbaru Pencariaan KRI Nanggala 402, Ada Tumpahan Minyak hingga Dibantu Malaysia dan Singapura
Baca juga: Sejarah KRI Nanggala-402, Kapal Selam TNI yang Hilang Kontak, Dijuluki Monster Bawah Laut
Tak ada firasat apapun
Dalam kesempatan yang sama, Berda mengungkapkan tidak ada firasat apapun ketika suaminya pamitan bertugas di Kapal Selam KRI Naggala 402.
Ditemui di Pulo Tegalsari, ia menceritakan kali terkahir ia bertemu suaminya pada Senin (19/4/2021) lalu.
Seperti kepergian pada pelayaran biasanya, Guntur pamit untuk menyelam.
"Saat itu, suami mengatakan mohon didoakan. Semoga lancar bertugas," kata Berda mengutip pesan suaminya dengan terisak.
Seusai berpamit, Guntur juga sempat menghubungi melalui panggilan video.
"Sebelum berangkat, beliau menyampaikan 'saya pamit berangkat berlayar'. Kemudian, saya jawab iya, semoga cepat lancar," kata perempuan 33 tahun ini.
Biasanya, Guntur sempat memberikan kabar di sela pelayaran.
Namun, hingga saat ini, tak juga ada kabar lagi dari sang suami.
Hingga kemudian kabar hilangnya kapal selam tersebut baru diketahui ibu satu anak ini pada Rabu (21/4/2021) petang.
"Saya tahu dari grup WhatsApp istri (kru) KRI Nanggala," katanya.
Suaranya terpotong-potong. Ia pun tak mampu membendung air matanya.
"Kemudian saya baca di internet (berita online). Ternyata, ramai," katanya kembali terisak.
Berda menceritakan, pergi berlayar menjadi agenda rutin suaminya.
Hampir tak ada firasat apapun yang disampaikan suaminya pada pertemuan awal pekan ini.
Guntur menjadi menjadi salah satu teknisi mesin yang ada Kapal Selam KRI Nenggala.
"Tiap berangkat, biasanya paling lama sekitar 1 bulan.
Pada keberangkatannya awal pekan ini, suami saya sebenarnya sempat tak ingin berangkat," katanya tanpa menyebut alasannya.
Hingga saat ini, keluarga Serda Guntur tak bisa menyembunyikan kecemasannya.
Mereka menunggu kabar terbaru dari pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 WITA.
Baca juga: Isi Bulan Ramadhan, Dandim 0104/Atim Ajak Anggotanya Tadarus Alquran
Baca juga: Wakil Ketua Banleg Bardan Sahidi: Payung Hukum Pilkada Aceh Harus Dibahas Kembali oleh Pusat & Aceh
Baca juga: VIDEO - Viral Pria Naik Karpet Terbang seperti Aladdin di Jalanan, Seperti Apa Ceritanya?
Surya.co.id dengan judul Keluarga Serda Guntur Gelar Istighotsah, Istri Harap Kapal Selam KRI Nanggala 402 Segera Ditemukan