Semua Provinsi di Jawa Melonjak Tinggi Kasus Covid-19, PPKM Mikro Diperpanjang hingga 28 Juni 2021

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pria ketahuan melakukan perbuatan mesum di Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Wisma Atlet, tempat penampungan pasien virus Corona.

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah daerah pascalebaran Idulfitri 1442 Hijriah.

Lonjakan kasus terutama terjadi di Pulau Jawa. Bahkan pada lima minggu pasca-liburan Lebaran, kenaikan pertambahan kasus tertinggi positif Covid-19 didominasi oleh seluruh provinsi di Pulau Jawa.

"Lima provinsi teratas yang mengalami kenaikan kasus seluruhnya berasal dari Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur," kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, (15/6/2021).

"Bahkan provinsi keenam teratas juga berasal dari Pulau Jawa yaitu provinsi Banten," imbuhnya.

Berdasarkan data yang dipaparkannya, dalam seminggu terakhir, DKI Jakarta mengalami pertambahan sebanyak 7.132 kasus.

Baca juga: Ratusan Migran Dikhawatirkan Tewas, Kapal Bertabrakan dan Karam di Perairan Yaman

Baca juga: Petugas Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh Akan Segel Dua Salon Pelanggar Syariat Islam

Baca juga: Menlu Mesir Kunjungi Qatar, Bahas Kerjasama Sampai Kasus Bendungan Raksasa Ethiopia

Sementara Jawa Tengah sebanyak 4.426 kasus dan Jawa Barat sebanyak 2.050 kasus. Kemudian di Yogyakarta pertambahan kasus mingguan mencapai 973 kasus.

Lalu, di Jawa Timur sebanyak 939 kasus, dan di Banten 440 kasus.

Wiku mengatakan, lonjakan pada minggu ke-5 pasca Idulfitri ini banyak terjadi di daerah tujuan mudik.

Selain itu, peningkatan juga terjadi di daerah-daerah tujuan rantau seperti DKI Jakarta. "Ini jelas terlihat pada daerah yang menjadi tujuan mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Banten dan Jawa Barat serta daerah yang menjadi asal pemudik yaitu DKI Jakarta," ucap dia.

Seiring lonjakan kasus itu, angka keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 juga terus meningkat dalam sepekan.

Wiku mengatakan, secara umum, baik kasus positif maupun BOR RS rujukan Covid-19 di Indonesia tercatat meroket pekan ini. Bahkan di Grobogan, Jawa Tengah, terjadi peningkatan kasus Covid-19 hingga 2.803 persen dengan BOR yang mencapai 93,65 persen.

Baca juga: Baru 18 Paspor Calhal Bireuen yang Diambil, Ini Imbauan Kankemenag

Baca juga: Jadwal Piala Eropa Dini Hari Nanti, Prancis vs Jerman, Ruediger Sesumbar Hentikan Kylian Mbappe

Baca juga: Bupati Melantik Abu Mudi dan Waled Nu Sebagai Pengurus IPHI Samalanga

Sementara mayoritas daerah di Jakarta mengalami kenaikan kasus corona di atas 100 persen, dan 4 dari 5 wilayah Jakarta memiliki BOR RS rujukan Covid-19 di atas 75 persen.

Wiku menyatakan kenaikan kasus tersebut mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, kata dia, fokus pemerintah saat ini adalah mengendalikan lonjakan kasus.

Wiku meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih berhati-hati. Selain itu ia juga meminta Pemda untuk segera menetapkan strategi pengendalian kasus yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas masing-masing.

"Fokus kita saat ini adalah untuk segera mengendalikan penambahan kasus di daerah-daerah yang sedang mengalami kegentingan kondisi kasus dengan ikut serta mematuhi kebijakan yang ada baik pembatasan mobilitas dalam dan luar negeri," ucap dia.

Halaman
12

Berita Terkini