Gaiyathiri terus-menerus marah kepada Piang Ngaih Don karena dianggap tidak higienis dan lambat, secara fisik dan verbal melecehkan wanita yang lebih muda dan merampas makanan dan airnya.
Piang Ngaih Don kehilangan berat 15 kg dan hanya 24 kg ketika dia meninggal di flat tiga kamar keluarga di Bishan Street 11 pada 26 Juli 2016.
Pelecehan verbal Gaiyathiri terhadap Piang Ngaih Don meningkat menjadi kekerasan fisik mulai Oktober 2015 dan seterusnya.
Gaiyathiri menyiksa Piang Ngaih Don hampir setiap hari, baik sendirian atau bersama ibunya Prema S Naraynasamy (61), dan seringkali beberapa kali sehari.
Pada hari kematiannya, Piang Ngaih Don dipukuli Gaiyathiri karena lambat mencuci pakaian.
Piang Ngaih Don kemudian diikat ke kisi-kisi jendela selama beberapa jam.
Otopsi menemukan 31 bekas luka baru dan 47 luka luar di sekujur tubuh Piang Ngaih Don.
Suami Gaiyathiri, sersan staf polisi yang diskors Kevin Chelvam, 42, dan ibunya Prema, juga masing-masing menghadapi lima dan 49 dakwaan sehubungan dengan penganiayaan tersebut.
Kasus keduanya juga disidangkan di pengadilan.
Di Singapura, terdapat sekitar 250.000 pembantu rumah tangga, berasal dari sejumlah negara termasuk Indonesia, Myanmar atau Filipina.
Kasus penyiksaan biasa terjadi. Pada 2017, pasangan suami istri dipenjara karena membiarkan pembantu rumah tangga mereka asal Filipina, kelaparan.(today online/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul "Disiksa Majikannya 9 Bulan, Wanita Tewas Kelaparan, Beratnya Hanya 24 Kg saat Meninggal"