Berita Subulussalam

FAKTA Ibu Muda Bunuh Bayi di Subulussalam, Korban Digorok dengan Pisau Cutter, Pelaku Marah Ke Suami

Penulis: Faisal Zamzami
Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Namun sang Ibu kandung tega menghabisi darah dagingnya itu saat kondisi sakitnya mulai berkurang dan membaik.

Menurut Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono, awalnya  korban menderita sakit demam dan sudah dibawa ke Puskesmas Rundeng untuk mendapatkan perawatan.

 Lalu, pihak Pukesmas Rundeng menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam.

 Namun orang tuanya tak mau membaka si bayi untuk di rawat ke RSUD Kota Subulussalam.

 Orang tuanya memilih membawa korban ke rumah neneknya nya di Desa Sibungke, untuk diobati secara tradisional dengan cara dikusuk.

Selama di kampung neneknya di Sibungke, korban juga menjalani pengobatan kampung.

Setelah beberapa hari mejalani perawatan, kondisi si bayi sudah mulai pulih atau sembuh.

Namun nasib berkata lain, Si Ibu malah membunuh bayinya itu hanya dipicu emosi pada suaminya.

7.  Motif Pelaku Bunuh Bayi karena Kesal Pada Suami dan Depresi

Kepada petugas Satreskrim dan Polsek Rundeng yang turun ke lapangan untuk menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pelaku menyatakan membunuh bayinya itu karena kesal kepada suami dan depresi.

Pelaku mengaku kesal pada suaminya karena merasa hanya dia yang mengurusi anaknya di saat bayi berusia 6 bulan tersebut dalam kondisi sakit.

Sang suami dianggapnya tidak peduli terhadap kondisi sang anak saat sakit, sehingga membuat Sirwati menjadi gelap mata.

 Akhirnya pelaku tega berbuat keji membunuh anaknya sendiri secara sadis.

Sejauh ini, polisi menduga kuat jika pelaku yang merupakan ibu muda mengalami depresi terkait masalah rumah tangga.

Namun untuk memastikan kebenaran apakah pelaku depresi harus menunggu pemeriksaan kejiwaan dari dokter.

“Dugaan sementara, sang ibu ini mengalami depresi karena masalah keluarga, tapi tentunya harus melalui pemeriksaan kejiwaan dari dokter ahli,” ujar Kapolres AKBP Qori Wicaksono. (Serambinews.com/ Khalidin/ Faisal Zamzami)

Baca juga: Pemerintah Daerah Wajib Laporkan Inovasi yang Dilakukan

Baca juga: Selamatkan Temuan Arkeologi Gayo Prasejarah, Kawasan Danau Laut Tawar Diusul Jadi Tanah Adat Gayo

Baca juga: Rp 275 Miliar Lebih Anggaran 2020 tak Terealisasi, Banggar DPRA Minta Penjelasan Dinas PUPR Aceh

Berita Terkini