“Saya menyesal mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan kita dalam bahaya runtuh,” katanya pada 24 Agustus.
“Pemerintah sendiri tidak akan mengalahkan pandemi ini. Kita semua harus memainkan peran kita dalam memerangi musuh ini,” katanya.
Dia pun mengungkapkan, pemerintah telah meminta bantuan internasional di bidang logistik dan sumber daya.
Sementara itu, kini Dewan Menteri telah memutuskan untuk memperpanjang penguncian di ibu kota Dili hingga 9 September, termasuk bagi mereka yang telah divaksinasi lengkap.
Pertemuan massal, termasuk kegiatan keagamaan pun dilarang.
Pemerintah juga telah menerapkan pembatasan sosial yang ketat di tempat lain, termasuk di sepanjang perbatasan dengan Indonesia.
Timor-Leste juga terus meningkatkan upaya vaksinasi yang telah menjangkau 754.800 orang berusia di atas 18 tahun.
Sekitar 51,6 persen dari populasi telah menerima suntikan pertama mereka, sementara 26,1 persen telah divaksinasi penuh. (*)
Baca juga: Warga Ingatkan Sopir Truk Angkut Galian C di Pasie Raya Jangan Ugal-ugalan
Baca juga: Ditpolairud Polda Aceh Gelar Vaksinasi di Pulo Aceh, Brimob di Masjid Al-Maghfirah Habib Chiek Kajhu
Baca juga: Dulu Haramkan Internet, Kini Taliban Manfaatkan Media Sosial untuk Sebar Propaganda
BACA BERITA TIMOR LESTE LAINNYA