Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Inspektorat Aceh Barat Daya (Abdya) meminta Keuchik tidak memasukkan istri dan anaknya sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) covid-19 dari dana desa.
“Saya meminta dan ingatkan Keuchik tidak memasukkan istri dan anak sebagai penerima BLT Covid Desa,” ujar Kepala Inspektorat Abdya, Salman SH.
Menurut Salman, memasukkan nama istri dan anak sebagai penerima BLT dengan alasan sudah divaksin, merupakan sebuah tindakan kecurangan dan bisa menjadi temuan dikemudian hari.
“Jangan melakukan tindakan-tindakan yang tidak baik seperti itu, karena akan menjadi batu sandungan untuk mereka sendiri,” sebutnya.
Baca juga: Masyarakat Desa Meunasah Masjid Terima BLT-DD, Setiap Orang Mendapat Rp 1,5 Juta
Kalau ada yang melakukan hal tersebut, ia meminta istri dan anak Keuchik itu harus segera mengembalikan uang BLT tersebut dan menyerahkan kepada masyarakat yang berhak.
“Keuchik kan ada gaji dan mampu, kalau itu dilakukan, itu namanya bunuh diri, apalagi tugas keuchik mengayomi dan memberikan bantuan ini tepat sasaran,” katanya.
Namun, ia mendukung jika keuchik yang bersikap tegas, dan memberikan BLT kepada masyarakat sudah disuntik vaksin.
Apalagi, tujuan dari vaksinasi itu adalah melindungi masyarakat tidak terpapar virus corona.
“Bukan berarti istri dan anak keuchik sudah divaksin, lalu mereka mendapatkan BLT, bukan seperti itu, itu salah,” cetusnya.
Baca juga: Pasukan Keamanan Sabah Mengonfirmasi Rencana Milisi Kerajaan Sulu Menginvansi Sabah
Karena, sebutnya, BLT Covid-19 itu, untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.
BLT dana desa diberikan kepada penerima sebesar Rp 600 ribu per bulan.
BLT dana desa ini diberikan kepada warga miskin di desa yang belum sama sekali mendapatkan program bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan kartu prakerja.
“Bagi mereka yang sudah mendapat PKH, BPNT, dan kartu prakerja, maka tidak boleh
double dengan BLT dana desa ini,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Ganjar, AHY dan Anies Bersaing Ketat, Prabowo Keluar dari Lima Besar Kandidat Capres