Kajian Islam

Masih Suka Membid'ahkan Orang Lain? Ini Nasihat Buya Yahya : Tidak Boleh Merasa Suci & Paling Benar

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya - Masih suka membid'ahkan orang lain? Simak nasihat Buya Yahya berikut ini

SERAMBINEWS.COM - Masih suka membid'ahkan orang lain? Simak nasihat Buya Yahya berikut ini.

Bagaimana sebaiknya sikap kita terhadap orang yang selalu membid'ahkan amalan-amalan yang sering dilakukan?

Mengutip dari laman Cilacap.kemenag.go.id, secara terminologi bid'ah adalah melakukan atau melaksanakan sesuatu yang belum pernah dilakukan pada zaman Nabi SAW.

Perkataan yang sering dikemukakan oleh sebagian orang ketika membid’ahkan orang lain terhadap suatu amalan, seperti “Itu tidak pernah dilakukan oleh Nabi, dan para sahabat tidak pernah melakukannya.”

Lantas, bagaimana menyikapi orang yang suka membid'ahkan terhadap amalan-amalan yang sering kita lakukan?

Buya yahya memberikan penjelasan mengenai persoalan di atas.

Baca juga: Bolehkah Perempuan Muslim Menyusui untuk Bayi Non-muslim? Bagaimana Hukumnya? Begini Kata Buya Yahya

Menurut Buya Yahya, seseorang tidak boleh merasa suci dan paling baik dan paling benar.

Karena bisa saja, apa yang dikatakan orang itu adalah sesuatu hal yang benar.

"Sikap kita jika ada orang yang membid’ahkan kita adalah koreksi diri karena bisa saja apa yang dikatakan orang itu benar," kata Buya Yahya dikutip Serambinews.com dari laman buyayahya.org, Rabu (26/1/2022).

Begitu pula saat membid'ahkan orang lain, sebaiknya harus lebih koreksi diri dahulu sebelum ingin membid'ahkan orang lain.

"Akan tetapi yang harus lebih koreksi diri adalah di saat kita ingin membid'ahkan orang lain. Karena di saat kita membid'ahkan itu artinya kita merasa lebih benar dari orang lain," lanjut Buya Yahya.

Jika kita sudah koreksi diri disaat dibid’ahkan dan ternyata kita salah kita harus segera insyaf.

Jika kita dalam kondisi benar berdasarkan dalil dan hujjahnya menurut para ulama maka penilaian baru kita arahkan kepada orang yang membid’ahkan.

Baca juga: Laki-laki yang Sudah Menikah Tapi Masih Selingkuh, Buya Yahya : Hina dan Rendah

"Sudahkah dia bertanya kepada yang dibid’ahkan (tentunya kepada ulamanya orang yang dibid’ahkan).

Jika belum, maka orang yang mudah membid’ahkan itu adalah ahli fitnah sekaligus ahli bid’ah," sambung Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, ada banyak amalan yang dilakukan kaum muslimin di Indonesia oleh sekelompok kecil umat Islam dikatakan bid’ah.

Namun mereka yang membid’ahkan tidak pernah bertanya langsung kepada yang bersangkutan.

"Itulah ahli fitnah pemecah belah umat. Wallahu a’lam bish-shawab," pungkas Buya Yahya.

Jika Mengalami 2 Hal Ini Maka Bersyukurlah, Itu Tandanya Dicintai Allah, Simak Penjelasan Buya Yahya

Jika mengalami dua hal ini maka Anda patut bersyukur. Pasalnya tanda tersebut merupakan tanda Anda termasuk hamba yang dicintai Allah.

Berikut ini tanda-tanda orang yang dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT).

Siapa sih yang tidak ingin dicintai Allah SWT?

Baca juga: Jangan Keliru, Adakah Istilah Anak Haram dalam Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya

Dicintai dan disayangi oleh Allah SWT tentu saja menjadi impian tertinggi bagi setiap hamba.

Menurut Buya Yahya, sebenarnya ada beberapa hal yang jadi tanda seorang hamba dicintai Allah SWT yang dapat kita rasakan.

Lantas bagaimana kita mengetahui apakah Allah SWT mencintai hambanya?

Apakah ada tanda-tanda orang yang dicintai Allah?

KH Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau dikenal Buya Yahya dalam video ceramah singkat yang diunggah melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV dengan judul Tanda Allah Mencintaimu | BUYA YAHYA yang tayang Senin (17/1/2022), Buya Yahya mengungkap tanda-tanda Allah mencintai hambanya.

Ada dua tanda jika Allah sedang mencintai hambanya.

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Bekerja pada Non-Muslim, Harus Penuhi Persyaratan Ini

Tanda-tanda Allah mencintai hambanya ini sebenarnya dapat kita rasakan sendiri, dan jika merasakan dua tanda ini dalam diri, sudah saatnya kita patut bersyukur kepada Allah SWT.

Pertama, tandanya Allah sayang atau mencintai umatnya di dunia ini kata Buya Yahya yakni di saat Allah memudahkan untuk berbuat baik meskipun tidak direncanakan.

"Kalau Allah mencintaimu adalah disaat Allah mudahkan engkau, memudahkanmu untuk berbuat baik walaupun engkau tidak rencanakan sekalipun," kata Buya Yahya.

Tidak direncanakan untuk melakukan berbuat baik itu jadi, apalagi direncanakan.

Dan jika ini pernah dialami maka itu tandanya Allah sayang dan mencintai kamu. Maka bersyukurlah.

Kedua, tanda Allah sedang mencintai atau sayang kepada hambanya di dunia kata Buya Yahya yakni ketika ingin melakukan keburukan atau kejahatan, ia susah untuk melakukannya.

Baca juga: Tips Agar Rezeki Selalu Cukup Menurut Buya Yahya, Ikuti Resepnya dari Rasullullah SAW

Meskipun kejahatan atau keburukan itu sudah direncanakan dengan matang, tetapi pada akhirnya gagal terus dan tidak bisa melakukan kejahatan.

"Dan tanda Allah mencintaimu adalah disaat engkau ingin melakukan keburukan atau kejelekan. Engkau susah melakukan kejelekan, biar pun sudah direncanakan sekali pun," lanjut Buya Yahya.

Sudah merencanakan keburukan atau kejelekan tetapi ternyata gagal terus itu terjadi karena Allah sayang dan mencintai hamba tersebut.

"Sudah direncanakan gagal terus batal terus, kenapa? Karena Allah mencintainya, mencintai hamba tersebut," tutur Buya Yahya.

Dapat disimpulkan, kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya bisa dilihat dari dua hal itu.

Saat Allah mudahkan untuk melakukan kebaikan dan Allah susahkan untuk melakukan keburukan atau kejelekan meskipun sudah ditentukan.

Baca juga: Puasa Qadha Gabung dengan Puasa Sunnah Senin Kamis, Bolehkah? Begini Penjelasan Buya Yahya

Jika hal ini pernah dialami, maka itu tandanya Allah sedang menyayangi dan mencintai hambanya, maka patut bersyukurlah.

Selengkapnya bisa Anda saksikan dalam video berikut ini. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Pria di Lampung Rudapaksa Adik Ipar yang Masih Remaja, Korban Diberi Rp 1 Juta dan Diancam Bunuh

Baca juga: Pelabuhan Malahayati Terus Menggeliat, Ekspor Meningkat, Jalur Tol Laut Tekan Harga Kebutuhan Pokok

Baca juga: Kontrak 6.834 Guru Diperpanjang, 3. 502 Tendik Non-PNS Juga Lanjut

Berita Terkini