Jurnalisme Warga

Asyiknya Jadi ‘Santri’ di BBI Krueng Batee, Abdya

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HASNIL FADHLI, Asal Desa Masjid, Panteraja, santri dan anggota grup menulis Al-Qalam Ummul Ayman III, melaporkan dari Meunasah Bie, Pidie Jaya

Semisal lele, patin, bawal, mas, kerling, nilam, dan nila tak sedikit saya dapati di sana.

Ikan-ikan itu merupakan ikan budi daya yang dibenihkan.

Hari selanjutnya kami diberikan tugas piket harian.

Tugasnya yakni membersihkan halaman dan memberi pakan sebagai kegiatan harian selama praktikum magang.

Bagi saya, piket yang paling menyenangkan adalah memberi pakan, selain karena tambah ilmu berapa pakan yang perlu dihabiskan dalam sehari untuk ikanikan, juga karena bisa bermain- main dengan hewan air itu.

Tepatnya di hari Kamis, kami mulai praktik ikan bawal hitam.

Praktik di Lab BBI itu berupa pemijahan ikan bawal.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Aceh Aman, Vaksinasi Anak SMA dan Santri Belum Capai Target

Pemijahan berasal dari kata ‘pijah’ yang berarti proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan.

Pemijahan ikan bawal dilakukan dengan cara induksi pemijahan dengan menggunakan ovaprim.

Penyuntikan dilakukan dua kali.

Kali pertama kami lakukan pukul 11.00 WIB, sedangakn kali kedua pada jam 17.00 WIB.

Berarti selang waktunya adalah enam jam.

Sesudah suntikan yang kedua induk dengan perbandingan 1:2 disatukan dalam sebuah bak.

Malamnya sekitar pukul 20.00 WIB induk betina sudah mulai mengeluarkan telur.

Keesokan harinya, sekitar pukul 08.00 WIB induk bawal dikembalikan ke dalam kolam asal.

Halaman
1234

Berita Terkini