Rezeki yang Allah berikan kepada keluarga ini dengan dititipkan anak pada bulan Juli, dijadikan bulan yang penuh berkah, dan diadopsi sebagai nama dari usaha UMKM ini, sekaligus bagian dari rasa syukur keluarga bahagia tersebut.
Saat memulai usaha, pemilik Tri-Yuli Bakso awalnya membuka warung nasi, tapi tak berkembang.
Dengan melakukan perubahan dibarengi beberapa inovasi, keluarga ini pun fokus pada usaha bakso.
Hasil ikhtiar dan dengan memohon doa kepada Sang Khalik, serta menetapkan hati pada usaha bakso inovatif, maka secara bertahap terlihat perkembangan yang signifikan.
Tempat usahanya yang semula hanya satu toko, sekarang sudah tiga toko, ditambah satu balai untuk tamu yang senang duduk lesehan.
Perkembangan lainnya, dulu hanya mampu mempekerjakan dua karyawan, sekarang sudah 14 karyawan.
Perkembangan luar biasa tersebut merupakan hasil ikhtiar serta rasa syukur sehingga Allah memudahkan semua aktivitas dari usaha kuliner Tri-Yuli Bakso.
Dari hasil yang diperoleh unit usaha ini, yang sangat diperhatikan adalah kesejahteraan para karyawan yang selalu mengenakan baju seragam saat bertugas.
Di samaping itu kejujuran dalam melaksanakan bisnis sejalan dengan ketentuan syariah menjadi perhatian khusus.
Keberhasilan dan kemandirian unit usaha Tri-Yuli Bakso hendaknya menjadi contoh yang patut ditiru UMKM lain agar ekonomi masyarakat dapat tumbuh dan berkembang.
Dengan banyaknya UMKM yang mandiri dan maju, tentu akan membuat pertumbuhan ekonomi daerah kian meningkat sehingga dapat menyejahterakan masyarakat secara umum.
Model pembangunan UMKM dengan inovasi sudah saatnya digelorakan dalam kehidupan masyarakat, sehingga fondasi ekonomi ‘wong cilik’ semakin kuat dan mampu menahan beban ekonomi masyarakat.
Baca juga: Kesal Terus Dihina Jadi Anak Tukang Bakso, Gadis Ini Blak-blakan Pamer Omset Orangtuanya
Baca juga: VIRAL Pengantin Menikah dengan Mahar Bakso Goreng, Ternyata Begini Faktanya