Beragam informasi pun berkembang.
Ada yang menyebutkan bahwa terjadi perkelahian di kawsan itu dan ada juga yang menyebutkan bahwa ceceran darah dari seorang perempuan yang mengalami keguguran kandungan.
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH melalui Kapolsek Peusangan, Iptu Abdul Mufakhir SH, kepada Serambi, di lokasi kejadian, menjelaskan, untuk bercak darah tersebut belum dapat dipastikan sumbernya.
“Anggota saat ini masih bekerja di lapangan," ujar Kapolsek.
Polisi ikut terjatuh Dalam insiden itu, seorang polisi juga ikut terjatuh ke sungai.
Menurut informasi dari Humas Polda Aceh, awalnya masyarakat yang melintasi jembatan itu melihat bercak darah serta satu sepeda motor terparkir di dekat jembatan berkonstruksi kayu tersebut.
Merasa ada hal yang ganjil, warga melaporkannya ke Polsek setempat.
Sehingga, Kanit Reskrim Polsek Peusangan, Aipda Rudi Harianto, bersama masyarakat mendatangi lokasi tersebut.
Karena diduga ada warga yang hilang, polisi bersama masyarakat melakukan pencarian dengan menyusuri jembatan dan daerah sekitarnya.
Namun nahas, jembatan gantung tersebut roboh dan menyebabkan Aipda Rudi Harianto serta puluhan warga lainnya jatuh ke sungai.
"Infonya ada dua warga hilang di seputaran jembatan gantung Desa Awe Geutah yaitu Ikhlas bin Afifuddin (28) dan Dila Dara Fhenna (18),” ujar Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, yang didampingi Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja.
“Namun saat sedamg dilakukan pencairan, jembatannya roboh sehingga ada personel dan masyarakat jatuh ke sungai," kata Winardy, Senin (14/3/2022).
Ia menambahkan, korban yang jatuh ke sungai sudah mendapatn penanganan medis.
"Dua warga yang diduga hilang masih tetap dicari.
Untuk sepeda motor yang ditemukan di lokasi jembatan, sudah diamankan ke Polsek," demikian Kombes Pol Winardy.(yus/dan)
Baca juga: Biaya Penanganan Jembatan Gantung Lhok Guci Capai Rp 4,2 Miliar
Baca juga: Satu Unit Jembatan Gantung Roboh Akibat Terjangan Banjir