Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh berhasil mengevakuasi seekor beruang madu (helarctos malayanus) yang terkena jerat babi milik wargadi daerah pengunungan Gampong Cinta Makmur, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat (Abdya), Rabu (16/3/2022) siang.
Beruang jenis kelamin jantan yang diperkirakan berusia 3-4 tahun itu, berhasil dievakuasi menggunakan senapan angin bius milik tim BKSDA Aceh.
Dalam evakuasi itu, ikut dibantu tim dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Polisi Hutan (Polhut) serta unsur Muspika Kecamatan kabupaten setempat.
Tim medis orangutan Information Center (OIC) drh Zulhilmi mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dirinya kondisi beruang tidak terlalu parah, hanya saja kaki kanan bagian depan luka akibat pembengkakan terkena tali jeratan warga.
Baca juga: Imum Chik di Bireuen yang Hendak Buang Hajat Temukan Bayi Dalam Sumur MCK Meunasah
"Setelah kita evakuasi dengan cara pembiusan, dan kita lakukan pemeriksaan kondisi beruang tidak mengalami luka yang begitu serius, karena satwa ini terkena jerat belum terlalu lama, sehingga kondisinya sekarang sudah mulai membaik," ujar Tim medis OIC, drh Zulhilmi.
Ia mengatakan, binatang yang masuk apendik 1 atau hewan yang sudah tergolong terancam punah itu, memiliki berat badan 60 kilogram, dengan usia diprediksi mencapai 3 - 4 tahun.
Kemudian, tambahnya, mengenai satwa dilindungi itu, akan dilepas kembali ke habitatnya, setelah kondisi beruang tersebut membaik dan pulih.
"Walaupun kondisi beruang sudah membaik, tapi kita belum bisa memastikan dulu, kapan kita lepas kembali ke habitatnya, karena kami harus menunggu arahan dari pimpinan untuk langkah selanjutnya," pungkasnya.
Baca juga: Gerebek Pasangan Nonmuhrim di Rumahnya, 4 Warga Panggoi Lhokseumawe Jadi Tersangka, Begini Ceritanya
Informasi yang diperoleh, beruang madu itu awalnya ditemukan oleh Pj Keuchik Cinta Makmur bersama dua rekannya, sekira pukul 03.00 Wib, yang sedang menunggu jatuhnya buah durian.
"Melihat ada beruang kami tidak lagi mencari durian dan menunggu pagi, dimana setelah pulang dari kebun saya langsung menghubungi camat dan camat meneruska informasi ini kepada BKSDA wilayah Tapaktuan," ungkapnya.
Ia mengaku, selama ini masyarakat memang sudah mengetahui bahwa adanya satwa dilindungi yang berkeliaran di kebun warga. Namun, masyarakat tidak berani melakukan penangkapan terhadap beruang tersebut.
Baca juga: Haji Uma dan Bupati Aceh Besar Wujudkan Impian Korban Eks Tsunami Dapatkan Sertifikat Rumah
"Beruang ini terkena jerat babi milik warga nias, dan warga nias memasang jerat babi ini memang keinginan warga karena kebun warga selalu dirusak oleh hama babi, sehingga warga meminta kepada warga nias untuk memasang jerat," jelasnya.
Luka Kaki Kanan
Baca juga: Kepulangan Mahasiswa Aceh dari Ukraina Disambut Haru Keluarga, Situasi Mencekam Saat Invasi Rusia
Sementara itu, Staf Seksi BKSDA Aceh Wilayah II Subulussalam Sadri Ambia mengatakan, akibat terkena jerat babi kaki kanan bagian depan beruang madu itu mengalami luka.
"Setelah kita melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan beruang tidak terlalu parah, hanya saja kaki kanannya mengalami luka, tetapi luka tidak terlalu parah," jelasnya singkat.
Evakuasi terhadap beruang madu itu, turut melibatkan tim BKSDA, TNGL Lauser dan unsur Muspika kecamatan Setia. (*)
Baca juga: Begini Kronologis Dua Mahasiswi Meninggal di Aceh Utara Setelah Sepmor Kontra Bus