SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Kisah heroik Murtade alias Amaq Sinta (34) melawan empat pelaku begal atau perampok jalanan, masih menyisakan banyak cerita.
Selain mengkritik polisi yang menetapkan Murtade sebagai tersangka pembunuhan, warganet memperbincangkan aksi heroik sang korban begal ini.
Betapa tidak, Murtade yang mengendarai sepeda motor seorang diri, sukses menaklukkan empat pemuda yang coba membegalnya.
Alhasil, dua dari empat pelaku begal itu tersungkur, bersimbah darah dan kemudian meregang nyawa.
Sementara dua lainnya, kabur setelah melihat nasib yang menimpa dua rekan mereka.
Kedua orang yang kabur ini telah diamankan pihak kepolisian dan dijerat dengan pasal pencurian dengan kekerasan.
Baca juga: Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Lombok Tengah Ditangguhkan Penahanannya
Baca juga: Viral Korban Begal jadi Tersangka, Wartawan Tanya Polisi Jika Ketemu Begal: Lari Tinggalkan Motor?
Kronologis Kejadian
Wakapolres Lombok Tengah, Kompol I Ketut Tamiana dalam konferensi pers ini di Mapolres Lombok Tengah, Selasa (12/4/2022), membeberkan kronologis kejadian pembegalan, yang berujung pada tewasnya dua dari empat terduga pelaku.
Peristiwa bermula saat Murtade pergi ke Lombok Timur untuk mengantarkan nasi kepada ibunya.
Di tengah jalan, Murtade dipepet dua orang pelaku begal yang membawa senjata tajam.
Tidak lama kemudian, datang dua pelaku begal lain untuk membantu dua temannya membegal Murtade.
Namun, kedua pelaku ini memilih kabur, setelah melihat dua temannya tumbang di tangan Murtade yang juga membawa senjata tajam.
Dua korban tewas di lokasi adalah P (30) dan OWP (21), warga Desa Beleka Kecamatan Praya Timur, Loteng, diduga sebagai pelaku begal yang ingin merampas sepeda motor korban atau Murtade.
Dua terduga pelaku lainnya, yakni W dan H yang kabur setelah melihat P dan OWP tersungkur, telah ditangkap oleh pihak kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka pencurian dengan kekerasan.
Di lokasi ditemukan sepeda motor Honda Scopy milik korban, satu buah sabit dan pisau dengan panjang sekitar 35 cm.