Ismail Rasyid, putra Matangkuli Aceh Utara, yang merupakan pendiri, pemilik, sekaligus CEO perusahaan ini menyimpan cita-cita, menjadi jembatan bagi Indonesia dalam menjangkau dunia.
Langkah untuk mewujudkan citacita itu telah dirintis Ismail Rasyid pada tahun 2003 lalu.
Setelah 10 tahun bekerja di perusahaan yang juga bergerak Multimoda Transport & Logistik di Batam, dengan jabatan terakhir sebagai Managing Director.
Ia mengundurkan diri pada pertengahan tahun 2003, Ismail Rasyid, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (tamat tahun 1993), memutuskan membuka usaha sendiri dengan nama PT Trans Continent.
Baca juga: CEO Trans Continent Raih USK Award dari Universitas Syiah Kuala
Perusahaan yang berada di bawah naungan Royal Group ini bergerak di bidang multi moda transport, logistics & supply chain, dengan bisnis utama di bidang industri pertambangan, perminyakan, energi serta perdagangan umum baik domestik maupun internasional.
Saat ini PT Trans Continent memiliki 19 cabang di 11 provinsi di Indonesia, dua di luar negeri (Australia & Filipina), serta memiliki jaringan kerja di lebih 80 negara.
Dengan jaringan yang dimilikinya, Ismail Rasyid semakin yakin untuk mewujudkan cita-citanya menjadi jembatan bagi Indonesia ke seluruh penjuru dunia.
Ia pun tak ragu memasang tagline “bridging Indonesia to the world” pada perusahaan yang didirikannya 19 tahun lalu.
Selain memimpin PT Trans Continent, Ismail Rasyid juga merupakan bos dari empat perusahaan lainnya yang juga bernaung di group Royal yakni, PT Royal Indonesia (bergerak bidang perdagangan & export import), PT Royal Marine (bidang pelayaran), PT Equator Media Vaganza (media), dan PT Royal Andalas Energi (perusahaan bongkar muat).
Nama terakhir ini adalah perusahaan yang baru didirikan oleh Ismail Rasyid dengan kantor pusat di Setui Banda Aceh. (*)