Namun, pada tanggal 8 November 2021, anaknya pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Ada kejanggalan dalam kematian Sertu Marctyan Bayu Pratama, yang tengah dikejar oleh sang ibu.
"Saya minta otopsi ulang. Tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil otopsi," katanya, Kamis (2/6/2022).
Sri mengatakan, dua hari sebelum kematian putranya, dia sempat melakukan komunikasi via video call.
Dalam perbincangan itu, korban nampak sehat tidak kurang satupun. Namun, setelah itu justru dikabarkan meninggal dunia.
"Anak saya dipulangkan dari Timika, dan dimakamkan di TPU Pracimaloyo," ujarnya.
Selama prosesi pemakaman, Sri sempat tak diizinkan melihat jasad putranya itu.
Setelah berhasil mendapat izin, dia kaget melihat jenazah putranya yang penuh luka lebam.
Sehingga dia menduga kematian anaknya tidak wajar, dan ada unsur pidana.
Ia pun mencari informasi perihal nasib tragis yang menimpa putranya itu, hingga mendapati informasi bahwa putranya tewas lantaran dianiaya dua oknum seniornya di Timika.
"Kalau kabarnya, oknum itu berpangkat letnan. Kasus ditangani otmil Jayapura," kata dia.
"Namun, tanggal 25 Mei lalu, kabarnya diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta," imbuhnya.
Tapi, dirinya heran justru belum ada tindakan serius terhadap kedua oknum tersebut.
Dia mengetahui hal itu, setelah melihat unggahan salah seorang oknum yang di salah satu media sosial.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Per Mayam di Lhokseumawe, Minggu (24/7/2022), Lebih Banyak yang Jual Emas
Baca juga: Pj Bupati Butuh Ide Rocky Majukan Aceh Timur, Harap Kebijakan Anggaran Untuk Dukung Syariat Islam
Baca juga: Dinsos Nagan Raya Adakan Bimtek untuk Operator SIK-NG, Sekaligus Verifikasi Penerima Bansos
Kompas.com: Panglima TNI Perintahkan Berkas Kasus Tewasnya Sertu Bayu Disidik Ulang