Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM,K KUALASIMPANG - Bupati Aceh Tamiang, Mursil menilai kearifan lokal di Aceh belum berjalan sepenuhnya.
Aceh seharusnya bisa seperti Bali yang begitu dominan ketika perayaan Nyepi.
"Ini peran Majelis Adat Aceh (MAA), harus lebih mendorong kearifan lokal kita bisa diterapkan di seluruh Aceh," kata Mursil, Senin (1/8/2022).
Mursil mengaku sudah menyampaikan hal ini kepada MAA Aceh Tamiang ketika membuka kegiatan Penguatan Perwdilan Adat, pekan lalu.
Dalam kesempatan itu Mursil mencontohkan kearifan lokal di Bali yang sudah sangat mengakar.
Baca juga: Harga Emas Per Mayam di Pidie, Banyak Pembeli Emas Untuk Mahar Kawin dan Bayar Utang
Hal ini bisa dilihat ketika Hari Raya Nyepi. Seliruh aktivitas di kota wisata itu mati dan berlaku bagi siapa saja.
"Kita mestinya seperti Bali. Kearifan lokal di sana diikuti oleh semua tanpa terkecuali. Lihat ketika Perayaan Nyepi.
Semuanya libur, tidak ada yang menyalakan lampu. Bahkan bule-bule juga patuh. Kita di Aceh mestinya begitu,” kata Mursil.
Mursil membandingkan ketika Aceh menyambut Idul Adha. Ketika itu hanya ASN yang mendapat libur khusus, sementara badan usaha lain masih tetap beraktivitas normal.
"Inikan yang libur hanya PNS Aceh saja. BSI tidak libur, bahkan Bank Aceh Syariah yang notabene BUMD saja tidak libur. Padahal harusnya mereka ikut Keputusan Gubernur Aceh tersebut,” bebernya.
Baca juga: Meriahkan 17 Agustus 2022, Pj Wali Kota Lhokseumawe Bagikan 10 Ribu Bendera Merah Putih
Begitupun Mursil mengapresiasi kebijakan Pemerintah Aceh yang meliburkan ASN di hari raya Idul Adha.
"Kebijakan seperti libur tambahan Idul Adha kemarin ialah sesuatu yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan Pemerintah Aceh peduli dengan kearifan lokal.
Namun idealnya kebijakan itu diikuti oleh semua pihak seperti di Bali," harapnya.
Secara khusus Mursil telah menyampaikan usulannya ini kepada Pemangku Adat MAA, Tgk Abdul Hadi Zakaria.