Beda Pengakuan soal Kematian Brigadir J, Siapa yang Berbohong Ferdy Sambo atau Bharada E?

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bharada E (hitam), ajudan Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo yang dituduh menembak Brigadir J di rumah dinas Sambo pada 8 Juli 2022, selesai diperiksa Komnas HAM RI, Selasa (26/7/2022).

SERAMBINEWS.COM- Kasus kematian Brigadir J kini menemukan titik terang.

Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ini sudah berjalan satu bulan dan penuh misteri.

 Kini, satu per satu fakta kasus tersebut terungkap usai ditetapkan tersangka.

Ferdy Sambo vs Bharada E dan fakta kejadian sebenarnya yang terjadi di tempat kejadian perkara (TKP).

Skenario Ferdy Sambo hingga Fakta Kejadian sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat jauh, fakta terungkap usai Bharada E mengajukan Justice Collaborator.

Tim khusus Polri akhirnya membuka motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Ferdy Sambo mengaku marah dan emosi karena Brigadir J melukai martabat keluarganya.

"FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah dapat laporan PC yang mendapatkan tindakan yang melukai harkat martabat keluarganya di Magelang oleh almarhum Josua," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi di Mako Brimob, Kamis (11/8/2022) dikutip dari Kompas.com.

Andi menjelaskan, setelah itu Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J. Dalam perkara ini, Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana.

Sambo merencanakan pembunuhan itu dengan memanggil anak buahnya yakni Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan Bripka Ricky Rizal (Bripka RR).

Melalui kuasa hukumnya, Deolipa Yumara, Bharada E mengakui dirinya diperintah Sambo untuk membunuh rekannya sesama ajudan, Brigadir J.

Saat itu, Bharada E takut karena terancam akan ditembak Sambo jika tak memenuhi perintah atasannya.

Lokasi penembakan diketahui berada di rumah dinas Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Penembakan terjadi pada 8 Juli, tak lama setelah rombongan istri Sambo dengan para ajudan tiba di rumah pribadi, setelah melakukan perjalanan darat dari Magelang, Jawa Tengah.

Setelah rombongan melakukan tes PCR, istri Sambo dan para ajudan termasuk Bharada E, Brigadir J, dan Bripka RR menuju rumah dinas di Komplek Polri. Di sanalah kejadian penembakan ini terjadi.

Halaman
1234

Berita Terkini