Publik mengira-ngira dan lalu menyimpulkan. Informasi yang beredar di media berdasarkan rilis yang dilakukan oleh Polda Aceh," terang Nourman.
Oleh karenanya, Nourman meminta agar Humas Polda Aceh berhati-hati dalam menyampaikan informasi yang belum selesai proses pemeriksaannya karena masih terlalu prematur.
"Proses rekonstruksi yang dilakukan Polda juga mendapat beberapa bantahan dan catatan dari kuasa hukum lainnya,” ungkap Nourman.
“Apalagi ini menyangkut dengan tindak pidana pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati," tandasnya.
Baca juga: VIDEO Polda Aceh Bekuk Lima Tersangka Kasus Penembakan Warga Aneuk Gle Indrapuri
Beberapa waktu lalu, sambung Nourman, dirinya bersama tim hukumnya mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa tersangka lain, tapi nama Toke Azwir justru tidak terungkap.
"Ada nama lain yang lebih dominan tapi tidak diungkap ke public," kata Nourman.
Oleh karenanya, untuk sidang nanti, Nourman meminta Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Jantho untuk mendalami informasi penyeimbang yang disampaikan kuasa hukum tersangka.
Karena menurutnya, kebenaran materiil harus terungkap secara transparan agar tidak ada kesalahan dalam menghukum orang, dan rasa keadilan bagi keluarga korban terpenuhi.
"Saat ini kami sedang menunggu jadwal sidang kasus ini digelar oleh Pengadilan Negeri Jantho,” papar dia.
Baca juga: Teuku Taufiqulhadi: Kasus Penembakan Warga Indrapuri Jangan Ditanggapi Secara Politis
“Karena berkas perkara telah dilimpahkan oleh JPU ke Pengadilan Negeri Jantho bersama para terdakwa,” demikian Nourman Hidayat.(*)