Ledakan di Masjid dalam Markas Polisi saat Shalat Asar, 90 Orang Meninggal

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas polisi memeriksa lokasi bom bunuh diri setelah pihak berwenang menyelesaikan operasi penyelamatan, di Peshawar, Pakistan, Selasa (31/1/2023).

SERAMBINEWS.COM, PESHAWAR - Setidaknya 90 orang meninggal dunia akibat ledakan di masjid yang berada di dalam markas polisi di Kota Peshawar, Pakistan, pada Senin Senin (30/1/2023).

Seorang polisi, Sikandar Khan, mengatakan, ledakan terjadi di masjid, saat orang-orang sedang berkumpul untuk shalat Ashar.

"Sebagian bangunan runtuh dan beberapa orang diyakini berada di bawah (reruntuhan itu)," kata Khan, seperti dikutip Reuters.

Kepala polisi Kota Peshawar, Muhammad Ijaz Khan, mengatakan kapasitas ruang utama masjid hampir 300 orang. Menurutnya, saat ledakan terjadi ruangan nyaris penuh.

Sementara itu, jumlah korban tewas terus bertambah. Informasi terakhir, jumlah korban meninggal sudah mencapai 90 orang. Sedangkan korban luka setidaknya mencapai 170 orang.

Misi penyelamatan dilaporkan masih berlangsung pada Senin malam. Banyak bagian dinding dan sebagian atap masjid hancur akibat ledakan yang kemungkinan adalah hasil dari bom bunuh diri.

"Banyak polisi terkubur di bawah reruntuhan," kata Muhammad Ijaz Khan.

Dia memperkirakan ada sekitar 300 hingga 400 petugas yang biasanya menghadiri salat di masjid tersebut. "Upaya sedang dilakukan untuk mengeluarkan mereka dengan aman," tambah Ijaz Khan.

Orang-orang yang selamat berlumuran darah muncul tertatih-tatih dari reruntuhan, sementara mayat diangkut dengan ambulans. "Ini situasi darurat," kata Juru bicara rumah sakit utama di Peshawar, Muhammad Asim Khan, kepada AFP.

Saat kegelapan turun, beberapa orang masih terperangkap di reruntuhan, terlihat melalui retakan beton.

"Kami telah memberi mereka oksigen agar mereka tidak mengalami masalah pernapasan," kata Bilal Ahmad Faizi, juru bicara organisasi penyelamat 1122.

Baca juga: Hujan belum Akan Reda, 7.000 Lebih Warga Pidie Terdampak Banjir Krueng Tuekah Akan Dinormalisasi

Sementara itu di rumah sakit, warga tampak memadati rumah sakit di Peshawar untuk mencari tahu kabar dari keluarga mereka. Penjagaan di beberapa titik di Peshawar pun diperketat menyusul insiden itu.

Polisi belum menentukan siapa dalang di balik serangan itu. Namun Komandan Tehreek-e-Taliban Pakistan (Taliban Pakistan), Sarbakaf Mohmand, sempat mengakui ledakan itu dilakukan kelompoknya. Klaim itu diungkap melalui Twitter, seperti dilaporkan Associated Press.

Meski begitu, beberapa jam kemudian, juru bicara Taliban Pakistan, Mohammad Khurasani, mengatakan bukan mereka yang melakukan serangan.

Dia menyebut bukan kebijakan kelompoknya untuk menyerang masjid, seminar, dan tempat-tempat ibadah lainnya.

Halaman
12

Berita Terkini