Ketahanan Pangan

Satgas Pangan akan Tindak Pedagang yang Mainkan Harga dan Mengoplos Beras

Penulis: Herianto
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Aceh, AKBP Tirta Nur Alam bersama Kabulog Aceh, Irsan Nasution, membandingkan beras medium Bulog dengan beras medium yang dijual pedang beras umum di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Jumat (17/2).

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Satgas Pangan Aceh menyatakan akan menindak tegas kepada pedagang beras yang terindikasi mempermainkan harga beras dan mengoplos beras operasi Bulog, kemudian dijual secara komersil untuk mencari keuntungan besar.

“Kalau kondisi tersebut terjadi di daerah ini, Tim Satgas Pangan Aceh, menurunkan tim khususnya, untuk mengungkap dan menangkap pelaku spekulannya,” kata Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Aceh, AKBP Tirta Nur Alam SE kepada wartawan saat melakukan peninjauan ke tempat penjualan beras di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Jumat (17/2/2023).

Tirta menjelaskan, untuk melaksanakan pengawasan stok dan stabilisasi harga beras Bulog maupun beras umum di pasaran, Tim Satgas Pangan Aceh, akan melakukan kunjungan kerjanya setiap bulan ke Pasar Induk Lambaro,  Aceh Besar dan Banda Aceh serta daerah lainnya. “ Kegiatan seperti ini hendaknya, juga dilakukan Tim Satgas Pangan Kabupaten/Kota,” ujarnya.

Harga Beras Terus Bergerak Naik, Cabai Merah dan Tomat Turun

Tim Satgas Pangan Aceh, bisa secara mendadak turun ke lapangan, jika kondisi pasaran beras di pasar, berada dalam kondisi tidak normal. Misalnya, untuk menambah stok dan stabilisasi harga beras, Bulog Aceh telah menyalurkan beras kualitas mediumnya ke pasar cukup banyak.

Beras Bulog yang disalurkan kepada pedagang beras lokal untuk dijual seharga Rp 9.950/Kg, dalam waktu dua atau tiga hari, sudah habis di tempat penjualan beras Bulog di toko-toko beras.

“Kondisi itu akan kita selidiki, dengan menurunkan tim khusus, untuk mengungkap dan menangkap pelaku spekulannya," ujar Tirta.

Sebelum peninjauan ke Pasar Induk Lambaro ini, kata Tirta, Tim Pangan Aceh, yang dikoordinir Polda Aceh, melakukan rapat koordinasi dengan anggota Tim Satgas Pangan Aceh di Ruang Direskrimsus Polda Aceh.

Anggota Tim satgas Pangan, terdiri atas Kadistanbun, Kadis Pangan, Kadisperindag, Kadis Kelautan dan Perikanan, Biro Ekonomi, Kadishub, Balai POM, BI, dan dinas teknis terkait lainnya.  

Dalam Rakor itu, Kepala Bulog Aceh, Irsan Nasution melaporkan, sejak Januari – Februari 2023, jumlah beras Bulog yang telah di salurkan untuk penambahan stok beras di pasar dan stabilisasi harga sudah mencapai angka 7.900 ton beras.

Menurut kami, kata Tirta, beras murah yang telah disalurkan Bulog Aceh untuk penambahan stok beras di Pasar dan stabilisasi itu, merupakan jumlah yang cukup lumayan banyak, tapi kenapa belum mampu menstabilkan harga beras dan ini menjadi pertanyaan besar bagi Tim Satgas Pangan Aceh.   

Untuk membuktikannya, kata Tirta, usai rapat pihaknya melakukan peninjauan ke lokasi tempat penjualan beras Bulog di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar. Di Pasar Induk Lambaro, Tim Satgas Pangan Aceh, benar menemukan beras operasi pasar Bulog yang dikemas dalam kemasan ukuran 5 Kg warna kuning, dijual per bungkusnya Rp 49.750.

Kepada pedagang penerima amanah dari Bulog Aceh, Tim Satgas Pangan Aceh mengingatkan, beras medium Bulog itu  dijual  sesuai harga yang ditetapkan Rp 9.950/Kg atau Rp 49.750/bungkus untuk ukuran kemasan 5 Kg.

Usai memperingatkan pedagang beras yang jual beras Bulog, Kasubdit I Indag Ditreskrimsus Polda Aceh AKBP Tirta Nur Alam SE menyatakan, beras Bulog tersebut jangan dioplos, dengan cara mencampur beras lokal atau lainnya, kemudian dimasukkan ke dalam kemasan ukuran Rp 15 Kg, selanjutnya dijual dengan harga Rp 170.000 – Rp 195.000/sak.

“Kalau itu nanti dilakukan pedagang dan ketahuan Tim satgas Pangan, pihak Polda Aceh,  segera memproses pedagangnya ke pengadilan untuk dihukum sangat berat,” ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini