Namun, operasi urung dilakukan karena ia terkendala biaya sebesar Rp 25 juta yang tidak di-cover BPJS.
Baca juga: Polisi Buru Pelaku Penyiraman Air Keras terhadap Seorang Guru, Diduga Orang Dekat Korban
Duduk perkara Eli disiram air keras
Setelah matanya disiram air keras, Eli menduga aksi ini sengaja dilakukan oleh AH karena masalah bisnis.
Eli menerangkan, ia dan AH menjalankan bisnis mobil jemputan.
Bisnis ini bermula dari ajakan AH kepada Eli sejak 2 tahun lalu.
Setelah diajak, Eli sepakat berbisnis dengan AH dan korban meminjam uang ke bank sebesar Rp 50 juta untuk modal.
Mengingat status Eli sebagai ASN, pengelolaan bisnis kemudian diserahkan kepada AH.
Kinerja AH dinilai tidak beres
Setelah menjalankan bisnis, Eli menilai kinerja AH tidak beres sehingga ia meminta pelaku untuk mundur.
Dalam hal ini, Eli mempermasalahkan pembagian keuntungan dan mobil rental yang dijual.
AH, kata Eli, setuju dengan pemintaan agar dirinya mundur dari bisnis mobil jemputan dan menandatangani berkas untuk mengubah legalitas ke notaris.
Tetapi dalam perjalanannya, AH justru mengambil uang cadangan modal di bank saat proses alih perusahaan.
"Ketahuan sama saya, saya mau lapor polisi karena uang saya diambil. Kemungkinan dia (AH) tahu saya mau lapor polisi, jadi datang ke sini pas tanggal 23 (Mei 2023)," kata Eli.
Baca juga: Pisah Ranjang hingga Minta Cerai, Suami Siram Air Keras ke Tubuh Istri, Pelaku Sempat Bohongi Korban
Dapat bantuan dari Dedy Mulyadi