Kupi Beungoh

Tidak Dukung Ganjar Sebagai Capres, Batal Jadi Caleg DPR RI dari PPP

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ghazali Abbas Adan, Abang Jakarta 1979, Politisi PPP, Mantan Anggota Parlemen RI

Miris dan Memalukan

Usai dengan sukacita dan riang gembira memutuskan dan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai capres, tentu wajib hukumnya melaporkan kepada "imam besar" mereka Jokowi di istana, bahwa titah dan perintahnya sudah dilaksanakan.

Kemudian di hari yang lain seperti terlihat melalui media massa gerombolan politisi ribot berbaris seperti bebek jalan kaki dengan wajah sumringah menuju kantor DPP PDIP menghadap Megawati, penguasa tunggal PDIP melaporkan bahwa kader tulen dan petugas partainya sudah mereka tetapkan sebagai capres.

Suatu pemandangan yang memiriskan dan memalukan, karena mereka mengenakan seragam PPP dengan logo lambang Ka'bah Musyarrafah, partai warisan ulama dan berasaskan Islam yang selama ini dari tahun ke tahun sejak dilahirkan oleh pimpinan dan umat dijaga dan dijunjung tinggi harkat, martabat dan marwahnya.

Kini oleh gerombolan politisi robot demi memburu kekuasaan dan jabatan untuk diri dan gengnya dicampakkan, amit-amit na'uzubillah min zalik.

Baca juga: Ramai-ramai Parpol Mengusung Prabowo , PDIP Persilahkan PPP Cabut Dukungan untuk Ganjar Pranowo

Di sisi lain, agaknya karena sudah gerah dan muak dengan nyinyiran dan rengekan yang terus dihafal dan meminta politisi kutu loncat yang juga haus kekuasaan dan jabatan Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar.

Oleh salah seorang petinggi PDIP dengan vulgar menyatakan kalau terus menerus menghafal dan mengulang-ulang tuntutan itu silahkan hengkang dari koalisi dengan PDIP.

Betapa pernyataan ini sangat aib dan memalukan bagi orang-orang yang memiliki marwah, harga diri, dan urat malu.

Tetapi tidak demikian bagi gerombolan politisi robot itu, masih tetap menyatakan istiqamah bersama PDIP mendukung Ganjar sebagai capres. Lagi-lagi saya nyatakan amit-amit, nau'uzubillahi min zalik.

Batal Sebagai Caleg DPR RI dari PPP

Syahdan, beberapa bulan lalu saya mendapat WA dari salah seorang petinggi DPW PPP Aceh berwujud formulir untuk saya isi sebagai syarat menjadi caleg DPR RI PPP Dapil Aceh.

Beberapa hari kemudian WA yang sama masuk dari SILON DPP PPP, disusul bebepa hari kemudian japri dari salah seorang petinggi DPP PPP dengan maksud yang sama.

Dengan serius dan sungguh-sungguh saya meresponnya, dan segera menyelesaikan semua yang diperlukan baik syarat untuk internal partai maupun syarat-syarat sesuai ketentuan KPU untuk menjadi caleg DPR RI dan saya kirim ke SILON DPP PPP.

Selang beberapa minggu kemudian mendapat WA dari salah seorang DPW PPP Aceh tentang perlu menandatangani Pakta Intgritas mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Tentang hal ini langsung dengan tegas saya tolok, kecuali Pakta Integritas istiqamah terhadap ideologi politik Islam PPP sebagaimana termaktub dalam warqah Prinsip Perjuangan dan Khidmat PPP, dengan senang hati siap menandatanganinya.

Karena menurut saya mendukung orang yang tidak pernah dijabarkan dengan jelas dan terinci tentang sosok dan rekam jejak prestasinya dalam perspektif ideologi politik Islam PPP.

Sehingga saya sebut kucing dalam karung Ganjar Pranowo kader tulen partai politik sekuler PDIP sebagai capres bertentangan dengan ideologi politik Islam PPP.

Baca juga: VIDEO PPP Ucapkan Selamat Tinggal Kepada KIB, Usai PAN dan Golkar Dukung Prabowo

Disusul WA, juga dari salah seorang DPW PPP Aceh bacaleg DPR RI PPP Dapil Aceh yang wujudnya Surat Pernyataan untuk ditanda tangani di atas materai, di urutan nomor dua mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Surat Pernyataan ini dia terima dari Amri M Ali salah seorang Ketua DPP PPP yang pernah saya lihat dalam video di satu acara di depan orang-orang berseragam PPP dengan penuh semangat berpidato diakhiri yel-yel "PPP menang-menang", di sisinya duduk Ganjar Pranowo.

Dia katakan, Surat Pernyataan demikian juga akan disampaikan kepada saya.

Lagi-lagi berdasarkan alasan ideologis dengan tegas saya nyatakan penolakan untuk menandatanganinya.

Kini kendati syarat-syarat untuk menjadi caleg sesuai ketentuan KPU sudahpun saya penuhi, namun faktanya dalam daftar calon sementara (DCS) DPR RI yang diumumkan KPU tidak ada nama saya, dan ini berarti saya batal sebagai caleg DPR RI PPP Dapil Aceh.

Resiko dari Sikap Politik

Ketika konflik Aceh sedang membara, qadarullah saya salah salah seorang anggota Perlemen RI di Senayan Dapil Aceh Fraksi PPP, yakni tahun 1992-2004.

Tentu sebagai muslim dan juga anggota parlemen Fraksi PPP Dapil Aceh dengan ideologi politik Islam rahmatan lil 'alamin termaktub dalam salah satu Prinsip Perjuangan PPP adalah amar ma'ruf nahi munkar, maka wajib hukumnya bagi saya di segala ruang dan waktu serta apapun resikonya dalam kerja-kerja politik di parlemen harus istiqamah melaksanakannya.

Dan di kala itu, dengan tegas dan transparan saya menyuarakan penentangan perilaku dan tindakan kekerasan oleh pihak-pihak terhadap rakyat sipil Aceh.

Rakyat Aceh harus hidup "merdeka", yakni tenang beribadah, dengan akhlak karimah, sejahtera dalam kehidupan dan aman dari ketakutan.

Dari rekaman media massa terhadap kerja-kerja politik saya yang demikian, oleh para editor mengkodifasikannya menjadi buku setebal 1692 halaman, berjudul "Konsisten Ghazali Abbas Adan Terhadap Hak Asasi Manusia, Demokrasi dan "Kemerdekaan" Aceh".

Agaknya karena kerja-kerja politik saya yang demikian ada pihak yang tidak suka, sehingga pada pada Pileg 2004, dengan syarat-syarat yang sudah lengkap sesuai undang-undang pemilu saya sudah terdaftar sebagai caleg DPD RI di Lembaga Penyelenggara Pemilu Provinsi Aceh.

Oleh karena permintaan dan perintah kekuatan tertentu disertai ancaman akan dihabisi ketika masa kampanye, maka nama sayapun dicoret/dibatalkan sebagai caleg DPD RI.

Baca juga: VIDEO Kabar Duka Aktivis 98 Raharja Waluya Jati Meninggal Dunia, Loyalis Anies Baswedan

Terhadap pebatalan ini saya menerimanya dengan lapang dada, karena ini adalah resiko dari sikap politik.

Namun qadarullah oleh dukungan masyarakat, 2014-2019 saya kembali ke Senayan sebagai anggota DPD RI Dapil Aceh.

Dari kerja-kerja politik amar ma'ruf nahi munkar selaku anggota DPD RI yang direkam media massa dikodifikasi editor menjadi buku setebal 864 halaman, berjudul, "Suara Pro-Rakyat dan Cinta Damai, Ghazali Abbas Adan VS Fasisme".

Kini hal yang sama, yakni kasus batal sebagai calon DPD RI pemilu tahun 2004 berulang kembali, karena berusaha istiqamah dengan ideologi politik Islam PPP menolak mendukung Ganjar Pranowo kader tulen dan petugas partai politik sekuler PDIP sebagai sabagai capres, maka sayapun batal manjadi caleg DPR RI PPP Dapil Aceh.

Inipun resiko dari sikap politik, karena seperti telah saya nyatakan, dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya telah dan terus berusaha istiqamah dengan ideologi politik Islam PPP.

Ini partai yang pernah membesarkan saya dan qadarullah melalui partai ini mengantar saya ke Senayan sebagai anggota Parlemen RI 1992-2004.

Sisi lain lagi karena nafsu ingin jadi caleg DPR RI, saya tidak mau ikut-ikutan jadi politisi robot serta mengkhianati apa-apa yang pernah saya sampaikan dalam ceramah dan dakwah politik kepada umat tentang ideologi politik Islam PPP itu.

Baca juga: Kiprah Murhaban Makam, 5 Kali Jadi Anggota DPRA dari PPP, Kini Dipecat Partainya di Usia Senja

Saya tidak melupakan fiman Allah sebagaimana dalam salah satu ayat-Nya, " Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu katakan (tulis) apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Adalah sangat dibenci di sisi Allah apa-apa yang kamu katakan (tulis) tetapi tidak kamu kerjakan" (QS, as-Shaf ayat 2-3).

Ketika dengan lapang dada menerima resiko dari sikap politik, namun saya tetap sebagai politisi partai hebat PPP, partai warisan ulama, berlambang Ka'bah Musyarrafah, kiblat umat Islam sedunia berideologi politik Islam ramatan lil 'alamin.

Kendati saat ini sedang ditimpa musibah, karena dikendalikan gerombolan politisi robot dengan karakter sekularis, pragmatis, oportunis, hedonistis. Allaahumma innii qad ballaghtu, Allaahumma fasyhad.

*) PENULIS adalah Abang Jakarta 1979, Politisi PPP, Mantan Anggota Parlemen RI.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkini