Gas Beracun

Kasus Kebocoran Gas di Aceh Timur, 454 Warga Mengungsi ke Kantor Camat Banda Alam 454 Jiwa

Penulis: Seni Hendri
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Camat dan Muspika Banda Alam saat duduk rapat bersama warga mencari solusi penyelesaian di lokasi pengungsian di Kantor Camat Banda Alam, Aceh Timur, Senin (25/9/2023).

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Jumlah warga yang mengungsi di kantor Camat Banda Alam, Aceh Timur, sebanyak 454 jiwa karena menghindari terhirup gas beracun di desa mereka.

"Sampai Senin sore ini warga yang mengungsi sekitar 454 jiwa dari dua desa yaitu Gampong Panton Rayeuk T, dan 11 jiwa dari desa Panton Rayeuk A," ungkap Iskandarsyah SE MAP, Camat Banda Alam, kepada Serambinews.com, Senin sore.

Di kantor Camat Banda Alam, ungkap Iskandarsyah sudah didirikan dua tenda pengungsian bantuan BPBD Aceh Timur, dapur umum bantuan Dinsos Aceh Timur, dan seluruh konsumsi ditanggung oleh pihak PT Medco.

"Perwakilan PT Medco juga standby di lokasi untuk memantau keperluan yang dibutuhkan pengungsi," ungkap Iskandarsyah.

Senin siang, ungkap Iskandarsyah, Muspika Banda Alam sudah duduk rapat dengan warga pengungsi. Dari hasil rapat tersebut, ungkap Iskandarsyah, warga belum berani pulang ke desa sebelum adanya jaminan dari pihak perusahaan bahwa desa mereka benar-benar sudah aman.

"Warga pengungsi juga minta bertemu langsung dengan manajemen PT Medco, karena Humas Medco dilapangan tidak bisa menjawab aspirasi masyarakat," ungkap Iskandarsyah.

Adapun aspirasi warga, ungkap Iskandarsyah,  diantaranya meminta kompensasi kesejahteraan dari pihak PT Medco. "Aspirasi warga jangan hanya tanahnya saja diambil tapi kesejahteraan mereka tidak dipenuhi, apalagi kejadian ini sudah berulang kali terjadi," ungkap Iskandarsyah.

Karena itu, lanjut Iskandarsyah, warga meminta PT Medco memberikan jaminan kesehatan, jaminan kesejahteraan, dan jaminan bahwa kampung mereka benar-benar aman baru mereka kembali ke desa. 

Secara umum kondisi warga di lokasi pengungsian semuanya baik-baik saja.

Namun warga belum berani kembali ke desa karena Medco masih melakukan pencucian sumur hingga beberapa hari kedepan. "Warga baru kembali ke desa setelah ada jaminan aman dari pihak PT Medco," ungkap Iskandarsyah.

Muspika Banda Alam, lanjut Iskandarsyah, berharap dapat segera duduk dengan manajemen PT Medco untuk menyelesaikan persoalan ini. "Kita ingin duduk rapat bersama PT Medco agar persoalan ini dapat cepat diatasi sehingga masyarakat dapat kembali ke kampung dan beraktivitas kembali," harap Iskandarsyah.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Panton Rayeuk T, mulai mencium udara berbau gas sejak Sabtu (23/9/2023) sore. Sabtu sore itu 3 orang mengalami mual muntah dan sesak nafas.

Kemudian Minggu (24/9/2023) sore warga kembali menghirup udara bau gas yang menyebabkan sesak nafas dan muntah, sehingga puluhan warga terpaksa dilarikan ke Puskesmas Banda Alam dan dirujuk ke RSUD dr Zubir Mahmud untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.(*)

Baca juga: Update Gas Beracun di Aceh Timur, Dokter: Total 26 Orang Dirawat di RSUDZM, 3 Warga Muntah Darah

Berita Terkini