SERAMBINEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Serambinews.com dari kanal Nanggroe minggu ini.
Ada sederet peristiwa yang terjadi di Aceh selama sepekan terakhir, terhitung sejak 27 November - 3 Desember 2023.
Namun dari sejumlah peristiwa yang dikabarkan tersebut, ada 7 berita yang menarik perhatian pembaca.
Persoalan pengungsi Rohingnya masih mendominasi jajaran berita populer Serambinews.com pada pekan ini.
Mulai dari kabar perahu berisi ratusan etnis Rohingya yang lagi-lagi berdatangan dan mendarat di perairan Aceh, hingga terungkapnya penyebab warga menolak kedatangan mereka.
Selain itu, ada juga kabar bahwa Pertamina akan stop memasok solar di 6 SPBU di wilayah Aceh.
Juga masih ada sederet berita dan informasi lain yang menarik perhatian pembaca selama sepekan terakhir.
Selengkapnya, simak dalam rangkuman berita populer Serambinews.com berikut.
Baca juga: BERITA POPULER - Wanita Sumut Batal Nikah, 3 Oknum TNI Dituntut Hukuman Mati, 7 Hal Tentang Rohingya
1. Ternyata Ini Kelakuan Imigran Rohingya Sehingga Ditolak Warga di Bireuen dan Aceh Utara
Ada beberapa penyebab imigran Rohingya yang tiba menggunakan kapal kayu di Bireuen dan Aceh Utara.
Di mana menurut data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jakarta, kedatangan pengungsi sudah ada 3 kapal.
Yaitu pada tanggal 14 November 2023, sebanyak 194 orang tiba di Pidie.
Lalu pada 15 November 2023, sebanyak 147 orang juga tiba di Pidie.
Terakhir pada 16 November 2023, ratusan pengungsi Rohingya tiba di Bireuen dan ditolak oleh warga.
Akhirnya rombongan tersebut bertolak ke pesisir pantai kawasan Ulee Madon, Aceh Utara.
2. Polres Pidie Gagalkan Pelarian 14 Rohingya, Ditangkap di Grong-Grong, Diduga Ingin ke Malaysia
Polres Pidie berhasil menggagalkan pelarian 14 etnis Rohingya yang selama ini ditampung di Kamp Mina Raya, di Gampong Leun Tanjong, Kecamatan Padang Tiji.
"Manusia perahu" itu berhasil ditangkap polisi dalam razia di jalan nasional di Kecamatan Grong-Grong, Pidie, Rabu (29/11/2023) malam.
"14 etnis Rohingya itu kabur menggunakan mobil penumpang Hiace berhasil kita gagalkan di Kecamatan Grong-Grong," kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali, SIK kepada Serambinews.com, Kamis (30/11/2023).
Menurutnya, ke-14 etnis Rohingya yang kabur menggunakan mobil penumpang Hiace itu, diperkirakan dengan tujuan Malaysia.
Imigran Rohingya menunggu Hiace di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, setelah kabur dari Kamp Mina Raya Padang Tiji.
Etnis Rohingya ingin kabur ke Malaysia karena keluarganya di negara jiran tersebut.
Baca juga: Rekam Dosen Cantik Universitas Tidar saat Ngajar, Mahasiswa Dipanggil: Ketemu di Kelas ya Mas
3. Orang Tua di Pidie Jemput Santri yang Alami Pendarahan, Diduga Jadi Korban Penganiayaan
Muhammad Iqbal (11) dijemput orang tuanya di dayah akibat terjadi pendarahan di bagian kepala, diduga dianiaya.
Santri bernama Muhammad Iqbal itu tercatat warga Gampong Lada Meunasah Kulam, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, harus menjalani operasi bedah saraf di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.
Saat ini, Muhammad Iqbal, masih duduk di bangku kelas 1 MTs di salah satu dayah di Kecamatan Peukan Baro, Pidie
Kejadian itu baru diketahui orang tua pada, Minggu (19/11/2023), setelah guru di dayah tersebut menghubungi orang tua korban.
"Kami mengetahui anak kami sakit pada, Minggu (19/11/2023), sekitar pukul 09.30 WIB, ketika dihubungi guru di dayah," kata Jamaluddin (40) didampingi isteri dan keluarganya di Sigli, Senin (27/11/2023).
Baca juga: Alasan Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia, Bayar Arungi Laut, Ungkap Penjahat di Coxs Bazar
4. BREAKING NEWS - Penyidik Polda Limpahkan Kasus Abu Laot ke Kejari Banda Aceh
Penyidik Polda Aceh akhirnya melimpahkan berkas perkara tersangka seleb TikTok, MI alias Abu Laot ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh, Selasa (28/11/2023).
Pelimpahan ini dilakukan, setelah sebelumnya berkas perkara Abu Laot dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejati Aceh beberapa waktu lalu.
Dalam pelimpahan ini, penyidik Polda turut serta membawa Abu Laot yang menggenakan baju tahanan.
Kasi Intel Kejari Banda Aceh, Muharizal yang dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan pelimpahan Abu Laot.
5. Penyaluran tak Tepat, Pertamina Stop Pasok Solar untuk Enam SPBU di Banda Aceh dan Aceh Besar
PT Pertamina Patra Niaga Sales Area Aceh memberikan sanksi kepada enam SPBU di Banda Aceh dan Aceh Besar berupa penghentian atau penyetopan pemberian stok solar bersubsidi.
Pasalnya, enam SPBU itu menyalurkan BBM bersubsidi itu kepada yang tak tepat atau tak tepat sasaran.
Sales Branch Manager Wilayah I Aceh, Muhammad Yoga Prabowo, saat dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan informasi itu, Rabu (29/11/2023).
Muhammad Yoga mengatakan meski penerapan sanksi ini tak diberlakukan serentak, tetapi juga menyebabkan antrean di SPBU lainnya karena sebaran SPBU yang melayani Solar subsidi di Banda Aceh dan Aceh Besar ini sudah berkurang.
Baca juga: Ada 75 Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 11 Orang Ditemukan Tewas
6. Cerita Rohingya Terdampar di Sabang, Harus Bayar Baru Boleh Naik Kapal, Ada 6 Kapal Lagi di Laut
Seratus lebih pengungsi Rohingnya terdampar di pantai Gampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, imigran Rohingya tiba di Kota Sabang sekitaran pukul 2.00 WIB, Sabtu (2/12/2023).
Jumlah mereka 139 orang terdiri dari pria dewasa 36 orang, wanita dewasa 45 orang, dan anak-anak 58 orang terdiri dari pria dan wanita dengan masing masing berjumlah 29 orang.
"Mereka tiba sekitaran pukul 2.00 WIB, namun masyarakat setempat baru mengetahui sekitaran pukul 2.30 WIB," kata Cut, Warga setempat saat di temui Serambinews.com,Sabtu (2/12/2023) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Idris (40) salah satu rohingnya asal Bangladesh yang terdampar di Sabang saat di temui Serambinew.com, mengatakan, rombongan mereka lari dari Bangladesh dikarenakan ketidaknyamanan di negeri tersebut.
7. UNESCO Tetapkan Hari Kelahiran Laksamana Malahayati Sebagai Hari Perayaan Internasional
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) resmi menetapkan hari lahir pejuang wanita asal Aceh, Keumalahayati atau Laksamana Malahayati sebagai hari perayaan internasional.
Penetapan itu diumumkan oleh Direktur Jenderal UNESCO dalam Sidang Umum ke-42 UNESCO, Rabu (22/11/2023) yang berlangsung di Paris, Prancis.
Penetapan hari lahir Laksamana Malahayati sebagai hari perayaan tingkat internasional ini didukung oleh sejumlah negara, seperti Malaysia, Rusia, Thailand, Togo hingga Turki.
Cucu Sultan Aceh Darussalam yang juga pemimpin Darud Donya, Cut Putri, mengaku amat bersyukur dan berbahagia atas penetapan hari lahir Laksamana Keumalahayati sebagai hari perayaan Internasional oleh UNESCO.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI