Barang-barang pengungsi seperti tas dan plastik berisi kain baju, menjadi sasaran para mahasiswa.
Mereka mendendang barang-barang tersebut dan melemparkannya ke arah pengungsi.
Anak-anak, wanita dan laki-laki ketakutan melihat para pendemo berlari kearah mereka.
Tangis para pengungsi pecah mengisi seluruh basemant gedung BMA tersebut.
Baca juga: UNHCR Mohon-mohon Pada Siapapun untuk Selamatkan Kapal Rohingya: Situasi yang Menyedihkan
Dari tangis dan gestur mereka, para pengungsi itu memohon ampun dan belas kasihan para pendemo agar mereka tidak disiksa.
Anak-anak meringis ketakutan melihat aksi liar para mahasiswa yang beringas.
Mereka mengangkat tangan memohon menyerah dan ampunan karena tidak bisa melawan.
Tak ada yang bisa mereka lakukan. Suara tangisan pengungsi mengiringi orasi para pendemo yang sudah gelap mata tersebut.
Mahasiswa akhirnya mengangkut paksa para pengungsi Rohingya ke Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Aceh di Gampong Jeulingke, Syiah Kuala.
Pendemo mengangkut para pengungsi itu menggunakan dua mobil dump truck yang sudah mereka sediakan.
Saat ini, pengungsi Rohingya itu sedang di bawa menuju Kanwil Kemenkumham Aceh. (*)