"Masalah penampungan itu nanti ditentukan dari pusat, kita akan melapor bagaimana mekanismenya," ucapnya.
Pihaknya juga sudah melaporkan soal adanya pengungsi Rohingya yang mendarat ke wilayahnya dengan jumlah sebanyak 156 orang ke pemerintah pusat.
"Tadi juga sudah dilaporkan ke pusat, bahwa kita kedatangan pengungsi Rohingya sejumlah 147 orang (sebenarnya 156 orang)," kata Hasanudin.
Ia menjelaskan, keberadaan pengungsi Rohingya ini berada di sebuah pulau dan tidak bersinggungan langsung dengan masyarakat yang berada di sana.
"Tentunya hal ini sudah kami terima dan mereka sudah di lokalisir ke suatu tempat yang masih berupa teluk dan belum berkontak langsung dengan masyarakat," sebutnya.
Hasanuddin juga menyampaikan bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan UNHCR terkait keberadaan pengungsi Rohingya ini.
"Sekarang ini karena dia sudah terdampar di tempat kita akan kita berikan pertolongan pertama kemanusiaan,”
“Sudah dilaporkan kan mungkin sekarang UNHCR sudah akan menuju ke sana dia akan lihat," katanya.
Hasanuddin juga mengaku belum mengetahui, apakah ada tindakan pidana TPPO dalam kasus terdamparnya ratusan orang Rohingya ini atau tidak.
"Belum ada sampai sekarang, belum terungkap hal-hal yang lain, kita baru menemukan hal-hal yang mendasar," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Kuala Besar Amiruddin mengatakan para pengungsi Rohingya tiba di wilayahnya pada Sabtu sekira pukul 23.00 WIB.
"Tadi malam sampan mereka mendarat ke pantai, orangnya (pengungsi Rohingya) langsung naik ke darat,”
“Warga Kuala Besar pun datang melihat mereka," ujar Amiruddin saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Minggu (31/12/2023)
Setelah itu, atas dasar kemanusiaan warga setempat berdatangan memberikan pertolongan terhadap para pengungsi.
"Jadi kondisinya ada (pengungsi) yang sakit, tapi ya kita atas dasar kemanusiaan yang sakit kami obati masih dibawa ke desa kami,”
“mereka juga gak punya makanan, jadi kelaparan, jadi warga kami juga kasih makanan," ujarnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)