Citizen Reporter

‘Ahlan wa Sahlan’ Cucuku di Kota Nabi

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TENGKU NURUL KEUMALA, PNS pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, melaporkan dari Madinah

Saat memasuki satu ruang periksa ke ruang periksa lainnya, kami seperti sudah ditunggu. Petugas tidak perlu menanyakan lagi data pasien secara berulang-ulang. Malahan petugas yang lebih dahulu menyapa kami, “Dengan Miss Suci? Silahkan masuk.” Tidak ada antre-mengantre.

Awalnya saya takjub juga, dari mana mereka tahu nama pasien. Akhirnya terjawab, karena saat mendaftar awal di resepsionis, semua data kita sudah disebar ke berbagai ruangan yang dibutuhkan secara komputerisasi. Jadi, pasien sangat diistimewakan.

Alhamdulillah, kami masuk rumah sakit tanggal 10 Januari 2024 pukul 07.00 pagi waktu Madinah. Tepat pukul 12.33 bersamaan dengan berkumandangnya azan zuhur, bayi mungil nan cantik, cucu saya, lahir dengan sehat dan selamat. Ahlan wa sahlan (selamat datang), cucuku.

Alhamdulillah, walaupun putri saya tetap harus berjuang sendirian melahirkan buah hatinya tanpa boleh ditemani oleh keluarga, bahkan suami tercinta. Begitulah aturan di Arab Saudi, berbeda dengan negara kita yang membolehkan suami untuk mendampingi kala istri melahirkan.

Tidak berlama-lama di ruang partus, pasien langsung dipindahkan ke kamar rawat inap. Di kamar rawat inap ini baru diperbolehkan anggota keluarga menemani pasien.

Dokter atau perawat menjenguk pasien tiap 30 menit. Makanan untuk pasien tentunya diberikan berbagai makanan khas Arab, seperti nasi biryani, nasi mandhi, aneka roti khas Arab yang tentunya dalam porsi besar, sesuai dengan porsi mereka. Pasien rata-rata langsung diperbolehkan pulang keesokan harinya.

Satu hal yang menarik, beberapa jam setelah kita berada dalam ruang rawat, dan saat dinyatakan kondisi pasien baik, berdatangan vendor atau semacam sales promotion girl (SPG) produk-produk bayi yang mereka jual. Para SPG ini bukan hanya menerangkan tentang keunggulan produk mereka, tapi juga memberikan langsung produk mereka secara cuma-cuma dalam ‘goodie bag’ (tas bingkisan). Maka tak heran saat kepulangan esok harinya, pasien akan membawa pulang aneka goodie bag seperti popok bayi, botol susu bayi serta susu, perlengkapan pakaian bayi, vitamin penambah ASI bagi ibu, produk perawatan bersalin, voucher belanja aneka kebutuhan bayi di berbagai gerai dan sebagainya.

Beberapa hal penting yang dilakukan di rumah sakit luar negeri, mungkin bisa dicontoh untuk diterapkan di rumah sakit kita. sehingga kenyamanan pasien, terintegrasinya data pasien, pemeriksaan pasien secara menyeluruh, tepat, dan akurat, membuat nilai suatu rumah sakit menjadi lebih baik. Apalagi ditambah poin terakhir yang dilakukan SPG ini dengan memberikan langsung sampel produknya kepada pasien, mungkin bisa ditiru di negara kita. Hal ini tentu membuat para pasien senang, bahkan tidak ingin pulang dulu, karena siapa tahu semakin lama di rumah sakit, semakin banyak vendor yang akan memberikan hadiah-hadiah menarik.

Demikian laporan saya dari Madinah. Sampai jumpa dengan tema-tema lainnya, masih seputar Kota Madinah.

Berita Terkini