Perang Gaza

Biden Pertimbangkan Pasokan Bantuan kepada Israel jika Lanjutkan Invasi ke Rafah

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden

Dalam sebuah wawancara dengan Politico pada tanggal 10 Maret, Netanyahu tidak menyukai presiden AS tersebut, dengan mengatakan, "Jika dia (Biden) bermaksud mengatakan bahwa saya menjalankan kebijakan swasta yang bertentangan dengan mayoritas, keinginan mayoritas warga Israel, dan ini merugikan." demi kepentingan Israel, maka dia salah dalam kedua hal tersebut.”

Netanyahu mengatakan pada hari Minggu, sebagai tanggapan terhadap pertanyaan tentang apakah pasukan Israel akan maju ke Rafah, "Kami akan pergi ke sana. Kami tidak akan pergi. Anda tahu, saya punya garis merah. Anda tahu apa itu garis merah", tanggal 7 Oktober itu tidak akan terjadi lagi. Tidak akan pernah terjadi lagi."

Netanyahu mengklaim bahwa dia mendapat dukungan diam-diam dari para pemimpin Arab lainnya untuk terus melanjutkan perang di Gaza dan menghadapi Perlawanan Palestina, tanpa mengidentifikasi mereka.

Presiden Amerika menyatakan di MSNBC pada hari Sabtu bahwa ia menentang perang yang meningkat hingga ke Rafah dan bahwa ia tidak dapat mentolerir “30.000 lebih warga Palestina yang tewas.”

Mengklaim bahwa “mayoritas besar” warga Israel mendukung perang di Gaza, Netanyahu mengatakan tujuan akhirnya adalah “kekalahan Hamas.”

Setelah itu, Netanyahu menyatakan bahwa Otoritas Palestina tidak diperbolehkan memerintah Gaza, sebuah hal yang menurutnya juga disetujui oleh Israel.

“Israel mengatakan bahwa begitu kita menghancurkan Hamas, hal terakhir yang harus kita lakukan adalah menempatkan di Gaza, yang bertanggung jawab atas Gaza, Otoritas Palestina yang mendidik anak-anaknya terhadap terorisme dan membiayai terorisme,” katanya.

Dia menambahkan bahwa klaim apa pun mengenai kebijakannya yang ditolak oleh para pemukim adalah salah, dan bahwa “Israel” tidak pernah sebersatu ini.(*)

Berita Terkini