Berita Luar Negeri

Kepanikan AS di Timur Tengah, CENTCOM Ubah Posisi Kapal Perang Demi Bela Israel dari Ancaman Iran

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal perusak berpeluru kendali USS Gravely (DDG 107) milik angkatan bersenjata Amerika Serikat

Ekonom Richard W. Rahn juga mengatakan hal senada dan mengungkap bahwa Iran saat ini sudah memiliki lima senjata nuklir.

 

AS Kirim Komandan Tertinggi ke Israel

Di sisi lain, Komandan tertinggi militer AS di Timur Tengah, yang dikenal sebagai komando pusat (CENTCOM), diperkirakan akan tiba di Israel pada hari Kamis untuk mengoordinasikan pertahanan terhadap potensi serangan Iran, Axios melaporkan.

Jenderal Erik Kurilla akan bertemu dengan pejabat senior tentara Israel dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, kata laporan itu.

Israel telah melakukan girding untuk serangan Iran sebagai tanggapan atas serangan yang telah disalahkan atas pembunuhan Jenderal Pasukan Quds Iran atas Mohammad Reza Zahedi, dan komandan Garda Revolusi lainnya di dalam pemboman konsulat Iran di Damaskus.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Rabu pagi bahwa dia membuat komitmen “ironclad” kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membela Israel dari Iran.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah telah mengatakan bahwa Amerika dan Zionis telah mengetahui bahwa tanggapan Iran terhadap serangan pekan lalu terhadap misi konsuler Iran di Damaskus sedang dalam perjalanan, menekankan bahwa itu adalah hak alami Iran untuk membalas.

Nasrallah membuat pernyataan yang ditujukan pada upacara di Beirut selatan untuk memperingati Mohammadreza Zahedi, seorang jenderal senior Iran yang menjadi martir dalam serangan Zionis terhadap konsulat.

Menargetkan penasihat Iran di konsulat negara itu di Damaskus adalah tingkat agresi Zionis tertinggi terhadap Suriah dalam beberapa tahun terakhir, katanya, menambahkan bahwa serangan itu terjadi karena kekalahan Tel Aviv dalam perang melawan Syria di mana rezim Zionis juga terlibat.

Nasrallah menekankan dua poin tentang serangan ini, dengan mengatakan bahwa itu adalah agresi pertama terhadap tanah Iran dan poin kedua adalah tingkat serangan karena menargetkan Jenderal Zahedi yang merupakan kepala penasihat militer Iran di Suriah dan Lebanon.

Ia lebih lanjut mencatat bahwa perjuangan ini tidak hanya bertujuan untuk membebaskan tempat-tempat keagamaan, namun juga berupaya untuk membebaskan umat dari proyek-proyek penjajah dan penjarahan.  

Netanyahu akan menghambat pembicaraan gencatan senjata, kata Nasrallah, dengan alasan bahwa pembentukan gencatan senjata akan menjadi akhir dari partai Likud. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkini