Ruang Bahasa

Mengenal Bentuk Terikat di KBBI dan Mahir Mempraktikkannya - Bagian 5

Penulis: Yarmen Dinamika
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yarmen Dinamika, Wartawan Harian Serambi Indonesia

Kata ini ada dua artinya.

Pertama re- yang berarti sekali lagi; kembali.
Contoh:

  • reaktivasi (mengaktifkan kembali),
  • reduplikasi (proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata, seperti kupu-kupu, gegara, bolak-balik),
  • reformasi (perubahan secara drastis--di bidang sosial, politik, dan agama--untuk perbaikan dalam suatu masyarakat atau negara), dan
  • revitalisasi (proses, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali).

Kedua, re- yang artinya belakang; ke arah belakang.
Contoh:

  • reaktansi (perlawanan terhadap arus bolak balik),
  • repetisi (ulangan pelajaran; latihan, misalnya menjelang pementasan drama), dan
  • regresif (bersifat regresi; bersifat mundur).

Catatan: Dalam bahasa Indonesia, kata re- bukan saja dikenal sebagai bentuk terikat. Ada kata re lain yang bukan bentuk terikat dan digunakan dalam dunia musik. Re dimaksud adalah nada kedua pada urutan tangga nada diatonik yang dilambangkan dengan angka 2.

95. retro-

Artinya, belakang; terletak di belakang
Contoh:

  • retroaktif (berlaku surut terhitung tanggal diundangkan),
  • retrofili (orang yang paling senang mengingat masa lalu),
  • retrofilia (kecintaan pada hal-hal dari masa lalu), dan
  • retrofleksi (keadaan membengkok ke arah belakang).

Catatan: Dalam bahasa Indonesia, kata retro- tidak saja dikenal sebagai bentuk terikat. Ada kata retro lain yang bukan bentuk terikat, artinya mengambil model tentang sesuatu dari masa lalu, seperti gaya busana atau musik.

Catatan tambahan yang juga penting adalah di dalam KBBI Daring V, bentuk terikat retro- itu ternyata lupa dicantumkan setelah urutan re- dan langsung masuk ke bentuk terikat berikutnya, yakni sapta-. Akibatnya, orang awam mengira retro- itu tidak termasuk bentuk terikat. Untungnya, pada KBBI Daring VI, kekhilafan itu sudah disadari dan retro- mulai dicantumkan sebagai salah satu bentuk terikat.

96. sapta-

Artinya, tujuh.
Contoh:

  • saptamarga (jalan yang tujuh atau tujuh pasal yang wajib ditaati anggota TNI),
  • saptapesona (tujuh macam usaha pemerintah yang meliputi, aman, tertib, bersih, indah, ramah-tamah dan terkenang untuk menarik wisatawan berkunjung ke Indonesia),
  • saptakrida (tujuh tindakan atau perbuatan; tujuh program Kabinet Pembangunan Ke-2 dari pemerintahan Orde Baru), dan
  • saptalomba (perlombaan gabungan antara trek dan lapangan yang untuk wanita terdiri atas nomor lari gawang 100 meter, lompat tinggi, tolak peluru, lari 200 meter, lompat jauh, lempar lembing, dan lari 800 meter. Untuk pria meliputi nomor lari cepat 60 meter, lompat jauh, tolak peluru, lompat tinggi, lari gawang 60 meter, loncat galah, dan nomor lari 1.000 meter. Semuanya dilaksanakan dalam satu hari).

97. se-

Bentuk terikat se- mengandung empat arti.
Pertama, se- berarti satu.Contoh: sekelas; sekamar; serumah; sekampung.

Kedua, se- berarti sama.
Contoh: setinggi; sepandai; secantik; seganteng.

Ketiga, se- yang berarti dengan.
Contoh: (dengan) seizinku; (dengan) sepengetahuan ibunya; (dengan) setulus hatiku; (dengan) setahu ayahnya.

Keempat, se- yang artinya setelah.
Contoh: sepergimu; sepulangku; sepeninggalnya; sesudahnya.

98. semi-

Kata semi- mengandung dua arti.
Pertama, semi- yang artinya setengah; sebagian.
Contoh:

  • semidiurnal (berhubung dengan setengah atau separuh hari; terjadi dua kali dalam sehari),
  • semiformal (setengah formal),
  • semikomersial (tidak sepenuhnya dimaksudkan untuk diperdagangkan atau cari untung), dan
  • semifinal (menjelang final, tentang babak dalam turnamen, kompetisi, dan kejuaraan olahraga, cerdas cermat, pemilihan ratu kecantikan, dan sebagainya).

Kedua, semi- yang berarti mempunyai sebagian sifat tertentu.
Contoh:

  • semiakuatik (makhluk yang hidup di darat dan di air),
  • semilogam (unsur dengan sifat antara logam dan bukan logam),
  • semipermanen (dibuat untuk jangka panjang, tetapi tidak tetap atau permanen, misalnya bangunan, koridor antargedung, dan sebagainya), dan
  • semisintesis (susunan sintesis kimia dari bahan alami).

Catatan: Dalam bahasa Indonesia, kata semi- tidak hanya merupakan bentuk terikat. Ada kata semi lainnya yang bukan bentuk terikat yang artinya tunas; taruk atau tunas tumbuhan.

Contoh:

  • bersemi (bertunas),
  • bertunas (timbul tunas; ada tunasnya; beranak bercucu, mempunyai keturunan), dan
    musim semi (musim sesudah musim dingin atau sebelum musim panas, terdapat di daerah dengan empat musim).

99. serba-

Artinya, segala-galanya; semuanya; segala hal
Contoh:

  • serbaada (segala-galanya ada),
  • serbabisa (segalanya bisa; apa saja bisa),
  • serbabaru (baru sama sekali), dan
  • serbaguna (dapat digunakan untuk semua hal atau berbagai maksud).

100. si-

Artinya, sama.
Contoh:

  • sinonim (bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain; mudarif),
  • sinonimi (hubungan antara bentuk bahasa yang sama atau mirip maknanya; kesinoniman).

Catatan: Dalam bahasa Indonesia, si- bukan saja dikenal sebagai bentuk terikat. Ada kata si lagi yang sangat beragam maknanya dan dirincikan sebagai berikut.

a. si yang artinya nada ketujuh pada urutan tangga nada diatonik, dilambangkan dengan angka 7.

b. si yang digunakan pada berbagai nama tumbuhan dan hewan. Misalnya si tawar; si dingin; si kedidi; si elang.

c. si yang dipakai di depan nama diri sebagai bentuk ragam akrab atau ragam kurang sopan. Contohnya, si Ahmad; si Bedu; si Upik; si Buyung.

d. si yang dipakai sebagai kata yang mengkhususkan orang yang melakukan atau yang terkena. Contohnya, si pengirim, si penerima, si tersangka, si pelaku, si penipu.

e. si yang dipakai di depan nama orang untuk merendahkan diri. Contohnya si Joni; si Agam Bakong; si Agam Batat.

f. si yang dipakai di depan kata sifat untuk maksud timang-timangan, pujian, ejekan, panggilan, dan sebutan yang menyatakan bahwa orang disebut itu memang memiliki sesuatu atau menyerupai sesuatu yang sama dengan yang disebutkan itu. Misalnya, si tolol; si pandir; si pantengong; si durhaka, si nakal; si cebol; si manis; si cantik; si lincah.

g. si yang lazimnya didahului dengan kata ber- yang artinya membuat dirinya menjadi.
Contohnya, bersibisu; bersicuek; bersinyinyir; bersitegang.

h. si yang lazimnya didahului dengan kata ber- yang artinya saling.
Contohnya, bersipandangan; bersikukuh; bersikutat; bersikeras.

Selain itu, si (bersama kata sang) digolongkan ke dalam kata sandang yang digunakan di depan nama orang, hewan, atau benda yang dianggap hidup atau dimuliakan.
Contoh, si alim; si belang; sang Arjuna; sang Kancil, sang Merah Putih; sang Dwiwarna.

Nah, karena bentuk terikat ini jumlahnya mencapai 1221 dan tentulah terlalu menyita waktu untuk memahaminya sekaligus, maka kita cukupkan sampai di urutan 100 dulu. Esok atau lusa kita bahas bagian terakhirnya.

_ Kumis lebat biasanya punya pesulap, penulis hebat umumnya pembaca lahap._

Berita Terkini