Ruang Bahasa

Mengenal Bentuk Terikat di KBBI dan Mahir Mempraktikkannya - Bagian 6, Habis

Penulis: Yarmen Dinamika
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yarmen Dinamika, Wartawan Harian Serambi Indonesia

Oleh Yarmen Dinamika, Wartawan Harian Serambi Indonesia

Sahabat, para pencinta bahasa Indonesia sekalian.

Pada artikel bagian 1-5 sudah kita bahas apa itu bentuk terikat. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fonem ataupun kata bentuk terikat dimaknai sebagai bentuk bahasa yang harus digabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dan memiliki makna yang jelas.

Yang dimaksud 'unsur lain' di sini adalah kata dasar yang mengikuti atau yang mendahului bentuk terikat dimaksud. Misalnya sub- pada kata subbagian dan subsektor atau swa- pada kata swakelola dan swasembada.

Ada juga bentuk terikat yang letaknya sebelum kata dasar. Contohnya, -lah pada kata begitulah dan demikianlah atau -hedron pada kata pentahedron dan polihedron.

Pada tulisan terdahulu, sudah kita uraikan disertai contoh bentuk terikat yang disusun secara alfabetis, mulai dari a- hingga si- di urutan ke-100.

Nah, di bagian 6 ini (berisi 22 item), kita lanjutkan pembahasan tentang bentuk terikat disertai contoh yang tetap disusun secara alfabetis. Dimulai dari sin-, diakhiri dengan -sentris. Selamat mengikuti.

101. sin-

Artinya, dengan; bersama.

  • sindaktili (kelainan bawaan berupa pelekatan dua jari atau lebih sehingga telapak tangan menyerupai kaki bebek),
  • sinklinal (lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat),
  • sinkron (terjadi atau berlaku pada waktu yang sama; serentak; selaras; serasi), dan
  • sinkronisasi (perihal penyinkronan atau penyerentakan; penyesuaian antara bunyi/suara dengan gerak mulut atau mimik dalam lakon film).

102. sosio-

Artinya, berhubungan dengan masyarakat; sosial.
Contoh:

  • sosiobiologi (ilmu tentang perilaku sosial hewan dan manusia serta hubungan perilaku sosial tersebut dengan genetika dan kemampuan suatu spesies untuk bertahan hidup),
  • sosiodrama (drama yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang masalah sosial politik; metode belajar yang menggunakan drama kemasyarakatan sebagai media belajar),
  • sosiokultural (berkenaan dengan segi sosial dan budaya masyarakat), dan
  • sosiologi (ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat; ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya).

103. su-

Artinya, baik.
Contoh:

  • susila (baik budi bahasanya; beradab; sopan),
  • sujana (orang berbudi; bijaksana; pandai), dan
  • susastra (karya sastra yang isi dan bentuknya berkualitas baik dan sangat serius, berupa ungkapan pengalaman jiwa manusia yang ditimba dari kehidupan kemudian direka dan disusun dengan bahasa yang indah sebagai sarananya sehingga mencapai syarat estetika yang tinggi).

104. sub-

Artinya, bawah; agak; dekat.
Contoh:

  • subbab (bagian bab; anak bab),
  • subbagian (di bawah bagian; seksi),
  • subsektor (bagian sektor; anak sektor), dan
  • subtropik (daerah yang terletak di antara daerah tropik yang beriklim panas dan beriklim sedang), dan
  • sub-Sahara (istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan negara-negara di benua Afrika yang tidak dianggap termasuk bagian Afrika Utara. Pada abad ke-19, di Eropa dan dunia Barat wilayah ini terkadang disebut sebagai Black Africa atau Afrika Hitam).
Halaman
1234

Berita Terkini