Berita Lhokseumawe

Haji Uma: Jangan Terpengaruh Iming-iming Gaji Besar

Penulis: Muhammad Hadi
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma

Karena menghilang dan tidak melunasi utang pembelian sabu, maka Syawana dianiaya oleh mafia sabu Thailand. 

Bahkan foto dan video penyiksaan Syawana dikirim ke keluarganya di Lhokseumawe. Mafia sabu Thailand meminta uang tebusan hingga Rp 1 miliar.

 Selama disekap, Syawa mengalami penyiksaan berat oleh mafia sabu Thailand. Ini terlihat dari video-video dan foto yang juga sudah dilihat Serambi.

Misalnya salah satu video terlihat Syawana diborgol ke belakang, mata ditutup dan dipukuli dengan kayu. 

Saat korban berteriak kesakitan, pelaku bukan berhenti. 

Malah memasukkan kain ke dalam mulut Syawana dan dipukul lagi untuk mencegah suara kesakitan saat dipukul. 

Video lain, korban diborgol pada sebuah tiang, bajunya dibuka, lalu dipukuli oleh mafia sabu Thailand.

 Begitu juga dengan foto terlihat jari telunjuk Syawana berdarah dan di atasnya ada kapak.

Orangtua yang gelisah dengan penganiayaan ini tak tahu harus mengadu ke mana supaya anaknya bisa dibebaskan oleh mafia sabu Thailand. 

Baca juga: Simpan 24 Paket Sabu dalam Dompet Warna Pink, Pria Paruh Baya Diringkus Polres Lhokseumawe

Akhirnya orangtua Syawana bernama Zakaria mengirim permohonan kepada H Sudirman atau Haji Uma, Anggota DPD RI asal Aceh. 

Karena selama ini, Haji Uma selain membantu pemulangan warga Aceh yang sakit di luar Aceh termasuk Malaysia, juga membantu pemulangan pemuda Aceh yang tertipu di luar negeri.

Berdasarkan informasi dari Staf Ahli Haji Uma, Muhammad Daud, surat permohonan bantuan dikirim keluarga pada 6 Mei 2024. 

Dalam surat tersebut, orangtua Syawana menceritakan anaknya berangkat ke Penang, Malaysia pada 22 Maret 2024 melalui Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. Karena iming-imingan ada lowongan kerja.

Cuma sehari di Penang, tepatnya 23 Maret 2024, Syawana dibawa jalan-jalan ke Thailand. 

Setelah beberapa hari di Thailand, Syawana sempat memberi informasi kepada keluarganya soal belum ada pekerjaan. 

Halaman
1234

Berita Terkini