Keluarga sempat menghubungi orang yang menjanjikan pekerjaan kepada anaknya di Malaysia supaya memulangkan Syawana ke Aceh.
Orang tersebut meminta kelaurga Syawana untuk bersabar karena sedang dicarikan pekerjaan.
Akhirnya komunikasi dengan Syawana terputus dan nomor HP orangtuanya sudah diblokir oleh orang yang menjanjikan pekerjaan.
Ternyata di sana dia disekap dan mengalami menyiksaan sebagai jaminan pembelian sabu oleh mafia asal Aceh.
Karena mafia narkoba asal Aceh yang menjadikannya jaminan di Thailand tak kunjung kembali menyelesaikan hutangnya.
Baca juga: Nasib 4 Polisi yang Ditangkap saat Pesta Narkoba di Depok, Cuma Jalani Rehabilitasi
Video penyiksaan yang dialami oleh pemuda Aceh tersebut dikirim ke handphone keluarganya di Lhokseumawe. Tujuannya agar mengirim uang tebusan hingga Rp 1 Miliar.
Jumlah ini senilai utang mafia narkoba Aceh yang menjadikannya jaminan di Thailand
Uang sebanyak itu tidak mungkin dimiliki oleh keluarga dengan status kurang mampu.
Hingga keluarga hanya bisa melapor ke Haji Uma dan BP3MI Aceh untuk memohon perlindungan.
Namun atas berbagai upaya komunikasi keluarga dan Haji Uma melalui KBRI di Thailand.
Pemuda Aceh tersebut akhirnya berhasil diamankan oleh atase KBRI bersama Polisi Thailand pada 14 Mei.(adi)
Baca juga: Bos Sabu Aceh Timur Abdullah Bayar Denda Rp 1 M, Sempat Divonis Mati, Akhirnya Turun Jadi 20 Tahun