Protes sempat mereda selama beberapa hari, tetapi kemudian berubah menjadi gerakan anti-pemerintah, dan para mahasiswa kini menuntut keadilan bagi para korban kebrutalan polisi selama aksi unjuk rasa tersebut.
Selama sebulan terakhir, lebih dari 200 orang telah tewas, ribuan orang terluka, dan sekitar 10.000 orang ditangkap sehubungan dengan aksi protes tersebut.
Para pengkritik pemerintah, bersama dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia, menuduh pemerintah Hasina menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk menumpas gerakan ini.
Kerusuhan ini merupakan ujian terbesar bagi Perdana Menteri Hasina sejak ia memenangkan masa jabatan berturut-turut selama empat periode dalam pemilihan umum pada bulan Januari lalu yang kemudian diboikot oleh oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh.
Sheikh Hasina, 76 tahun, telah memerintah Bangladesh sejak tahun 2009. Dia dituding oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menyalahgunakan lembaga-lembaga negara untuk mengukuhkan kekuasaannya dan membasmi perbedaan pendapat.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Lhokseumawe Naik, Berikut Rincian Harga Senin, 5 Agustus 2024
Baca juga: Ditutup Hari Ini! Buruan Daftar Kartu Prakerja Gelombang 71, Dapat Saldo Pelatihan Rp 4,2 Juta
Baca juga: BERITA POPULER - 11 Tanda Penyakit Ginjal Sudah Stadium 5, Darwati dan Irwandi Yusuf Resmi Bercerai
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com