Konflik Palestina vs Israel

Putra Mahkota Arab Saudi Jadi Target Pembunuhan Jika Berteman dengan Israel, Kasus Sadat Terulang?

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Hal ini memicu serangkaian upaya diplomatik yang terus dilakukan Sadat, meskipun mendapat tentangan keras dari sebagian besar negara Arab dan Uni Soviet.

Presiden AS kala itu, Jimmy Carter memediasi negosiasi antara Sadat dan Begin yang menghasilkan Perjanjian Camp David (17 September 1978), perjanjian perdamaian awal antara Mesir dan Israel. 

Sadat dan Begin dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1978, dan negosiasi politik mereka yang berkelanjutan menghasilkan penandatanganan perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel pada 26 Maret 1979.

Sementara popularitas Sadat meningkat di Barat, popularitasnya menurun drastis di Mesir karena pertentangan internal terhadap perjanjian tersebut, krisis ekonomi yang memburuk, dan penindasan Sadat terhadap perbedaan pendapat publik yang muncul. 

Pada bulan September 1981, ia memerintahkan pemogokan polisi besar-besaran terhadap lawan-lawannya, memenjarakan lebih dari 1.500 orang dari seluruh spektrum politik. 

Bulan berikutnya, Sadat dibunuh oleh anggota Jihad Islam Mesir selama parade militer Hari Angkatan Bersenjata yang memperingati perang Arab-Israel pada Oktober 1973.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkini