Rudal ini dapat melaju dengan kecepatan hingga Mach 4 (empat kali kecepatan suara) dan dipandu oleh kombinasi sistem navigasi inersia dan satelit.
Defense Express mencatat bahwa Fath-360 adalah versi yang lebih kecil dari rudal jarak jauh Fateh-110 Iran.
Fateh-360 pertama kali ditampilkan dengan nama Fath dalam sebuah pameran militer pada 21 Agustus 2020. Sebagai keluarga SRBM Fateh, ukurannya hampir setengah dari Fateh-110.
Namun, ia memiliki konfigurasi sirip yang sama. Empat di ujungnya dekat knalpot, empat sirip berbentuk segitiga lainnya tepat di atasnya, dan empat sirip kecil di depan rudal dekat kerucut hidung.
Rudal ini diluncurkan melalui wadah peluncur bundar pada TEL berbasis truk.
Peluncur Fateh-360 dilengkapi dengan dua, tiga, empat, atau enam wadah peluncur yang masing-masing membawa satu rudal. Dengan karakteristik ini, ia dapat bertindak seperti GMLRS.
Fateh-360 menggunakan panduan GNSS dan diyakini menggunakan sistem navigasi satelit GLONASS sebagai panduannya.
Rudal tersebut juga diyakini menggunakan INS sebagai sistem panduan sekunder.
Fath atau Fateh 360 juga dinilai sebanding dengan HIMARS buatan Amerika Serikat dari sisi jarak jangkau, muatan bom, hingga tingkat akurasi.
Dari berbagai laporan media barat, rudal balistik taktis Fath-360 Iran, yang mungkin telah ditransfer ke Rusia, dapat digunakan oleh pasukan Rusia untuk menyerang kota-kota garis depan dan menargetkan posisi militer Ukraina di timur.
Rudal balistik jarak pendek ini juga dikabarkan akan menjadi senjata andalan Rusia untuk mengeliminasi pangkalan F-16 yang paling dekat dengan garis depan.
Menganalisis laporan dari media Barat tentang transfer rudal Iran ke Rusia, para ahli memperkirakan bahwa penggunaan pertama rudal Fath-360 terhadap Ukraina dapat terjadi dalam beberapa minggu.
"Berdasarkan karakteristik Fath-360, kita dapat berasumsi bahwa rudal ini dapat digunakan oleh pasukan Rusia dalam pertempuran di timur, baik untuk menyerang posisi militer Ukraina atau menyerang kota-kota garis depan seperti Pokrovsk, Sumy, dan Kharkiv," tulis laporan media Defence Express.
Analis juga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa selama transfer teknologi rudal, Rusia dan Iran mungkin terlibat dalam disinformasi, dengan Rusia berpotensi menerima rudal Fateh-110 yang lebih kuat daripada Fath-360.
Pada 6 September, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Iran telah mengirim rudal balistik jarak pendek ke Rusia. AS telah memberi tahu sekutunya tentang perkembangan ini.