Memberikan nutrisi tambahan, berupa makanan yang kaya protein hewani, lemak, dan kalori
Memberikan suplemen, berupa vitamin A, zinc, zat besi, kalsium dan yodium
Menyarankan keluarga untuk memperbaiki sanitasi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), guna mencapai keluarga yang sehat.
Baca juga: Turunkan Angka Stunting, Pemkab Aceh Tengah Terapkan Program TPPS & Rumah Gizi di Setiap Kampung
Pencegahan stunting pada balita dan anak
Stunting pada anak akan berlanjut hingga ia beranjak usia dewasa.
Jadi sebelum stunting memberikan dampak pada tumbuh dan kembang anak secara menyeluruh, maka stunting harus dicegah.
Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan stunting yaitu :
- Pemberian pola asuh yang tepat
- Memberikan MPASI yang optimal
- Mengobati penyakit yang dialami anak
- Perbaikan kebersihan lingkungan
- Menerapkan hidup bersih keluarga
Atau untuk lebih mudah mengingatnya, Stunting dapat dicegah dengan melakukan langkah yang disebut ABCDE, dengan rincian sebagai berikut.
A: Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD)
Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet seminggu sekali. Dan konsumsi TTD bagi ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan).
B: Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali
Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG.
Baca juga: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan pada Calon Pengantin agar Bebas Stunting
C: Cukupi konsumsi protein hewani
Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan.
D: Datang ke Posyandu setiap bulan
Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke Posyandu setiap bulan.
E: Eksklusif ASI 6 bulan
ASI eksklusif (hanya konsumsi ASI saja) selama 6 bulan pertama, dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan melengkapi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) tepat setelah berusia 6 bulan. (*)
INFO STUNTING ACEH LAINNYA
BACA BERITA LAINNYA DI SINI