Hal itu disebut berpotensi membahayakan kerja sama militer kedua negara.
“Meningkatnya korban tewas, membuat tentara (Korea Utara) yang ditugaskan harus berperang melawan tekanan psikologis dan kesulitan beradaptasi,” ujarnya.
“Para pejabat khawatir faktor-faktor ini bisa menyebabkan para prajurit mengkhianati Partai Pekerja dan negara setiap saat,” tambah sumber itu.
Baca juga: Ini 433 Daftar Universitas Tujuan Luar Negeri Magister dan Doktor Beasiswa Afirmasi LPDP 2025
Baca juga: VIDEO Gencatan Senjata, Israel Frustasi Tak Mencapai Kemenangan Apapun Selama Perang di Gaza
Baca juga: PNL Sosialisasi SNPMB 2025 untuk Siswa & Sekolah di 3 Kabupaten/Kota di Aceh